Metro – Ketua DPC Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kota Metro, Verry Sudarto, sangat sesalkan masih adanya sikap intervensi dan diskriminasi terhadap para wartawan oleh orang tidak di kenal perihal pemberitaan yang terbit di sejumlah media Online berjudul “Jenazah Ketua PCNU Metro Positif Covid-19, Pelayat Diminta Rapid test”.
Verry Sudarto mengatakan, Sangat disayangkan masih adanya oknum-oknum yang masih mengintervensi kerja Wartawan. Pihaknya sangat menyesalkan apalagi adanya ancaman dari oknum yang tidak dikenal.Untuk suatu hasil produk karya Jurnalistik sudah ada kejelasan yakni Jurnalis harus melakukan wawancara terhadap narasumber sehingga jurnalis tersebut tidak membuat suatu pemberitaan tanpa nya narasumber yang kredibel, terkait pemberitaan Covid 19.
Lanjut Verry, Disitu sudah jelas bahwa Jurnalis bernama Arby dan Abid sudah melakukan konfimasi langsung kepada Ketua Gugus Covid 19 yakni Misnan.
Jika ada pemberitaan yang merasa dirugikan bisa melalui klarifikasi dan koreksi, jadi jangan arogan dengan melakukan ancaman dan intimidasi”, Tegas Verry.
Pemberitaan sebelumnya, adalah meninggalnya ulama besar KH Ali Qomaruddin kemarin (17/02/2021). Hal itu mendapat perhatian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 banyaknya pelayat yang mendatangi kediaman di pondok pesantren Roudatul Qur’an Kota Metro.
Untuk itu tim gugus tugas covid 19 meminta kepada seluruh masyarakat yang melayat agar melakukan Rapid test Covid-19.
Hal itu juga sudah disampaikan Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang kini menjabat Plh. Walikota Metro, Misnan. bahwa hasil Swab almarhum Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.,
Informasi itu, hasil Swab terakhir i positif Covid-19. Memang kemarin waktu meninggal masih dirumah sakit hasilnya sudah reaktif dan belum keluar hasil Swab nya, tapi sebelum keluar hasilnya pihak keluarga sudah minta dibawa pulang, pungkasnya. (farel)