ADA teror beruang di Lampung Barat – Selain gajah dan harimau, binatang buas beruang juga menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar hutan di Lampung Barat.
Laporan terakhir menyebutkan, beruang mulai berkeliaran ke luar hutan hingga masuk ke kawasan pemukiman. Bahkan dilaporkan telah memangsa lima ekor kambing milik warga.
Terakhir, seekor beruang dilaporkan masuk ke kampung Pemangku Pemangku Tanjungsari, Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat. Di sani, beruang memangsa seekor kambing.
Camat Sumberjaya Ernawati mengatakan bahwa beruang itu hanya memakan organ bagian dalam kambing, sementara dagingnya ditinggalkan begitu saja.
Ernawati mengakui aksi teror beruang di Lampung masuk kampung itu telah menimbulkan keresahan warga kampung.
“Hampir pasti, pelakunya adalah beruang, karena ada jejak kaki beruang dan banyak warga yang melihat binatang buas berkuku panjang tersebut,” jelasnya.
Hewan Dilindungi
Sebab, beruang yang diduga jenis beruang madu yang tersisa di hutan-hutan Lampung Barat itu termasuk hewan dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Alhasil, Ernawati hanya bisa mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan. Warga yang melihat diminta segera melapor ke Babinsa atau Bhabinkabtibmas terdekat.
Selain itu, warga juga diminta melakukan penjagaan di zona rawan dekat hutan.
Serupa dengan amuk gajah dan serangan harimau, fenomena beruang masuk kampung juga disebabkan menyusutnya sumber makanan di kawasan Hutan Lindung Register 45B yang tepat berbatasan dengan kampung pemangku tersebut.
Berdasarkan catatan, beruang masuk kampung jarang terjadi. Berdasarkan catatan haluanlampung, penampakan kawanan beruang keluar dari habitatnya terjadi pada Agustus 2011 lalu.
Saat itu terlihat empat ekor beruang “jalan-jalan sore” di jalur lintas barat (Jalinbar) di Kecamatan Sukau, Lampung Barat.
Empat ekor beruang berukuran besar tersebut tiba-tiba datang dan berada di tengah jalan. Keberadaan satwa liar tersebut mengejutkan sebagian besar pengendara yang hendak melintas di jalan nasional tersebut. (IWA)
(iwa)