ADT : Prof Asep Sukohar Tak Layak jadi Kandidat Rektor Unila

Wakil Rektor II Bidang Keuangan Universitas Lampung Prof Asep Sukohar/Net

BANDAR LAMPUNG – Publik masih menunggu-nunggu, apakah Wakil Rektor (Warek) II Bidang Keuangan Universitas Lampung (Unila) Prof Asep Sukohar tetap akan mencalonkan diri pada pemilihan Rektor Unila.

Ia bisa saja ‘nekad’ mencalonkan diri, meski usahanya menjadi orang nomor satu Unila akan menghadapi jalan terjal. Sebaliknya, ia pun bisa mengurungkan niatnya, namun tetap akan menghadapi rintangan yang sama beratnya.

Bacaan Lainnya

Asep Sukohar tengah menghadapi simalakama. Kemarin-kemarin, dia digadang-gadang sebagai calon kuat pengganti Rektor Karomani yang sudah ditangkap KPK. Tapi kini, berat.

Berat, lantaran Asep terus didesakan kepada KPK supaya ditetapkan menjadi tersangka. Asep juga disebut secara moral tidak layak jadi kandidat Rektor Unila.

Baca Juga  Tak Ada Pembatasan, Salat Jemaah Tawarih Normal

“Prof Asep Sukohar tak layak jadi kandidat rektor Universitas Lampung (Unila),” kata tokoh masyarakat Lampung, Alzier Dianis Thabranie (ADT), Minggu (20/11/2022).

Lebih jauh ADT menyebut bahwa Prof Asep Sukohar sangat mungkin jadi tersangka.

“Asep itu kan turut serta, itu bisa dikatakan dengan turut melakukan dugaan tindak pidana kejahatan tersebut,” tegasnya.

“Itu sudah diatur pada Pasal 55 KUHP, bahwa mereka yang melakukan, yang menyuruh atau ikut melakukan perbuatan tersebut dihukum sebagai orang yang melakukan tindak pidana,” tambah ADT.

Seperti yang pernah disampaikan Gindha Ansori Wayka sebelumnya, ADT pun berpendapat sama bahwa Unila harus mendapatkan kehormatannya kembali setelah hancur dihantam OTT KPK.

Baca Juga  Nyanyian Agus Nompitu di Kasus KONI, Seret Nama Yusuf Barusman-Liliana AliĀ 

Keduanya sepakat dan mendukung siapa pun calon rektor harus bersih dari keterlibatan suap penerimaan mahasiswa baru (PMB).

Diketahui, Prof Asep Sukohar pada sidang di PN Tanjungkarang mengakui menerima Rpp750 juta dari 3 calon mahasiswa FK Unila.

Terungkap juga Rp100 juta dari “setoran” tersebut untuk pengganti kebutuhan kesehatan yang dikoordinir Prof Asep Sukohar untuk Muktamar ke-34 NU di Lampung akhir Desember 2021 lalu.

Sisanya, Rp650 juta, dia serahkan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila Budi Sutomo.

Diketahui pula, berdasarkan Survey Laboratorium Politik Lokal dan Otonomi Daerah JIP FISIP Unila, Prof Asep Sukohar dinobatkan menjadi kandidat pertama calon rektor Unila.(IWA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan