Apa Kabar Skandal Proyek RSUDAM 2019-2023?

Apa Kabar Skandal Proyek RSUDAM 2019-2023?
RS Abdul Moeloek. Foto Istimewa

Bandarlampung – Proyek bermasalah di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung, ternyata sudah ada sejak 2019 hingga 2023. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun telah pula turun tangan.

Menariknya, persoalan serupa masih ‘jojong’ terjadi. Kasus terbaru yang masuk meja Kepolisian, adalah laporan Arief Budiman (pelapor). Pengusaha ini ditipu oleh Dodi (terlapor), makelar proyek yang mengaku kerabat dekat Gubernur Lampung.

Bacaan Lainnya

Informasi yang diperoleh wartawan Haluan Lampung dari penasihat hukum Arief Budiman, menyebutkan bila Dodi menjanjikan bisa mengupayakan proyek rehabilitasi RSUDAM Lampung tahun anggaran 2021 senilai Rp3,4 miliar.

Dodi pun minta Rp700 juta sebagai tanda jadi. Namun, setelah uang yang diminta diberikan, hingga kini proyek tersebut tak kunjung ada. Proses hukum pun berjalan di Mapolresta Bandarlampung. Pekan lalu, surat panggilan pemeriksaan dilayangkan kepada Direktur Rumah Sakit Abdul Moeloek, Lukman Pura.

Namun sayang, Lukman Pura tak datang memenugi panggilan tim penyidik. Informasinya, pihak RSUDAM mewakili Winarno, Kabag Teknik RSUDAM Lampung. Bocoran hasil pemeriksaan terhagap Winarno, diketahui jika proyek rehabilitasi rumah sakit 2021 tersebut sebenarnya tidak ada.

Baca Juga  Karomani Bantah Terima Uang dari Sulpakar

Tim penyidik Polresta Bandarlamapung pun mengambil langkah taktis, dengan merencanakan memainggil Dodi, makelar proyek bersangkutan. Belum diperoleh konfirmasi, kapan pemanggilan itu akan dilaksanakan.

Namun, informasi lain yang diperoleh, bahwa Dodi sebenarnya sudah dua kali dipanggil penyidik Polresta Bandarlampung terkait persoalan ini. Namun, dari dua kali panggilan itu, tak sekalipun Dodi memenuhinya.

“Itu cuma akal-akalan Dodi saja, agar korban mau menyerahkan uang seoalh ada proyek rehabm,” kata Wiliyus Prayietno, SH, MH, pengacara Areif Budiman melalui pesan WhatApp, belum lama ini.

Berkenaan dengan adanya skandal proyek sejak 2019 hingga 2023 di lingkungan RSUDAM Lampung, informasi yang diperoleh Haluan Lampung menyebutkan jika KPK sudah turun tangan menyikapi hal ini.

Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung, dr Reihana yang pernah menjabat sebagai Plt Direktur RSUDAM Lampung juga sudah pernah diperiksa oleh KPK. Meski sangat disayangkan, hasil pemeriksaan KPK medio Bulan Mei 2023 lalu itu pun belum diketahui hasilnya.

Padahal, KPK telah menerjunkan tim untuk mendatangi RSUDAM Lampung. “Satu mobil KPK datang kemari (RSUDAM), langsung ke ruangan atas,” kata salah seorang sumber di rumah sakit tersebut.

Baca Juga  Tangis Bahagia Orang Tua Bayi Kembar Siam Afifah dan Aliyah

Dirilis dari laman Detik, juga menyebutkan perihal ini. Bahkan disebutkan, Direktur Rumah Sakit Abdul Moeloek, Lukman Pura membenarkan hal tersebut.

“Data-data penting perihal itu sudah diserahkan. Berkas proyek tahun 2019 hingga 2023,” katanya.

“Iya sudah, sudah minta beberapa data proyek,” kata Lukman, sebagaimana isi rilis tersebut.

Menyika skandal proyek 2019 hingga 2023, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung pn sudah melakukan penyelidiki kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Gedung Perawatan Neurologi RSUDAM Lampung.

Dugaan proyek bermasalah di RSUDAM, berdasarkan informasi yang diperoleh, tak hanya proyek gedung saja, tapi juga pengadaan kebersihan dan pemeliharaan mobil dinas (randis).

Proyek pengadaan kebersihan atau cleaning service senilai Rp8,1 miliar berturut-turut selalu dimenangkan perusahaan luar daerah: PT. Ganendra Wijaya. Lainnya, kendaraan dinas juga disinyalir juga diduga dimonopoli kepala bagian umum. Banyak kerjaan yang dikerjain sendiri di RSUDAM tanpa melibatkan pihak luar atau staf RSUDAM itu sendiri.

Selain Gedung Perawatan Neurologi senilai Rp21.603.912.806, LSM Masyarakat Transparasi Merdeka (MTM) Lampung juga menemukan dugaan korupsi pembangunan Gedung Perawatan Bedah Terpadu senilai Rp38.095.536.195.(Tim)

Pos terkait