Bandar Lampung – Bawaslu Provinsi Lampung menyampaikan hasil pengawasan distribusi logistik pemilu serentak 2024. Beberapa kekurangan logistik ditemukan pada tahap pertama distribusi, termasuk 15 kotak suara, 50 bilik suara, 116.286 segel, serta beberapa item penting seperti sampul kubus dan formulir yang belum sepenuhnya dikirimkan.
Tahap kedua distribusi yang melibatkan surat suara dan alat bantu tunanetra (ABTN) juga mencatat kendala. Sebanyak 723 surat suara ditemukan rusak, dan terdapat kekurangan surat suara gubernur sebanyak 34.311 lembar. Kekurangan ini telah didistribusikan ulang ke gudang KPU kabupaten/kota antara 10 hingga 18 November 2024.
Titik Rawan Distribusi
Menurut Imam Bukhori, Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Lampung, terdapat beberapa tantangan dalam pendistribusian logistik ke TPS. Kendala geografis, kondisi cuaca, hingga risiko bencana menjadi hambatan di beberapa wilayah seperti Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Timur. Secara keseluruhan, ditemukan 126 TPS yang sulit dijangkau dan 34 TPS di daerah rawan bencana.
“Koordinasi dengan KPU masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Informasi terkait waktu kedatangan logistik sering terlambat, sehingga pengawasan kami kurang maksimal. Selain itu, akses terhadap Sistem Informasi Logistik (SILOG) masih terbatas,” ujar Imam Bukhori.
Langkah Pencegahan
Bawaslu menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini, seperti:
1. Mengawal distribusi logistik agar tepat waktu dan jumlah.
2. Melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan.
3. Menyediakan posko pengaduan masyarakat, baik secara offline maupun online.
4. Berkolaborasi dengan pemantau pemilu dan organisasi masyarakat.
Bawaslu menegaskan pentingnya kerja sama seluruh pihak, termasuk pemerintah, aparat hukum, dan masyarakat, untuk memastikan pemilu berjalan demokratis dan lancar.
(Red)