Berawal dari Hobi, Perajin Rajut di Pringsewu Raup Cuan Jutaan

Berawal dari Hobi, Perajin Rajut di Pringsewu Raup Cuan Jutaan
Perajin rajut berbahan dasar benang di Pekon Sukoharjo ll Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Foto Istimewa

Pringsewu – Desi (38) warga Pekon Sukoharjo ll Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, menekuni produksi kerajinan rajut yang berbahan dasar benang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Saat ditemui, Desi mengaku, sebagai pengrajin rajut dengan bahan dasar benang berbagai jenis produk, membutuhkan ketrampilan yang khusus dan butuh kesabaran. Sehingga menghasilkan prodak yang bermutu dan yang tidak kalah pentingnya menjadikan peluang bisnis yang cukup besar.

Bacaan Lainnya

“Awalnya hanya karena, namun setelah ditekuni bisa meningkatkan ekonomi juga. Dengan meningkatkan beberapa produksi kerajinan dengan merajut berbahan dasar benang menjadikan peluang bisnis yang lebih besar,” ungkapnya, Senin (31/7/2023).

Baca Juga  Budi Heryanto Buka O2SN SMP-Mts Tingkat Kabupaten Pringsewu

Memproduksi kerjainan berbahan rajut ini, kata Desi, membutukan kerja secara rutin, juga sabar.

Dalam prosesnya, dirinya pun dengan dibantu dua temanya yaitu bertugas merajut juga sebagai marketing dari hasil produk yang diproduksi.

“Alhamdulilah, kami bisa bertahan walaupun masih bayak kendala,” ucap dia.

Desi menjelaskan, produksi kerajinan ini tergantung ukuran dan motif dan berbagai variasi.

“Dari yang paling sederhana sampai yang paling mewah, kami menjual barang kerajinannya mulai dari harga Rp35 ribu-Rp1.500.000. Ini pun kami pasarkan secara online,” kata dia.

Bahkan lanjut Desi, produknya kerap menerima pesanan dari luar daerah, seperti Mesuji. Selain itu ia mensuplai barang rajut untuk dikirim ke Papua. Omset yang diraih pun tidak tanggung-tanggung, bisa meraih angka lebih dari Rp5 juta perbulannya.

Baca Juga  Pencemaran Limbah Pesisir Lampung Makin Parah

kendati demikian, Desi mengaku, dalam menjalankan usaha ini ia kerap mendapat kendala, seperti kurangnya tenaga kerja dan ada beberapa orang yang mengeluhkan harga jual dari produknya.

“Saya mah bingung, entah kita salah target atau gimana, kadang ada orang yang mau barang bagus tapi harga murah. Padahal kan saya buatnya manual dan harus telaten masa dia mau murah,” ungkapnya.

Ia bersama rekan kerjanya berharap bisnis yang mereka jalani saat ini bisa lebih maju lagi kedepannya dan dikenal banyak orang.(*/Her)

Pos terkait