Buntut Peresmian Jembatan Revolusi, Salah Satu Calon Bupati Lampung Timur Diduga Hina Pekerjaan Masyarakat

Lampung Timur – Buntut peresmian jembatan Revolusi, yang menghubungkan Desa Sidodadi dan Desa Giri klopo Mulyo, Kecamatan Sekampung Lampung Timur, seorang calon Bupati menyebut salah seorang inisiator pembangunan jembatan sebagai tukang ngarit.

Adalah Selamat M Nur, warga Desa Sidodadi, mengaku menerima, pesan WhatsApp dari Ela Siti Nuryamah, Jumat 26 September 2024, yang merupakan calon Bupati Lampung Timur, awalnya Teteh Ela tanya, apa jembatan sudah di resmikan? Belum sempat saya jawab, yang bersangkutan mengirim foto saya saat peresmian jembatan, tanggal 18 September 2024 lalu.

Baca Juga  Misi KLA, Anak Pesawaran Berhak Sehat dan Aman

Kemudian Teh Ela kembali meneruskan satu pesan dari seseorang, yang menyatakan bahwa, sebenarnya banyak yang tidak suka padanya.

“Awalnya saya tak ingin menggubris pesan ini, tapi ada dua pesan terakhir yang di tulis oleh Teh Ela, yang menyatakan’ pantes orang banyak gak suka, karena saya kerjanya cuma ngarit terus,” tutur selamet.

Selamet yang notabenenya adalah warga Lampung Timur merasa terhina atas ucapan yang disampaikan Ela melalui pesan Whatapps tersebut.

“Saya balas pesan ke Teh Ela, silahkan anda mencaci saya, silahkan anda menghina saya, tapi yang perlu anda tahu, bahwa saya tidak pernah mengemis kepada anda,” tutur selamet.

Baca Juga  Pemkab Waykanan Sibuk Gelar Pasar Murah, Koramil Kasui 'Santuy' Lakukan Pengamanan

Menurut Selamet, sebagai salah satu calon Bupati Lampung Timur, sangat tidak pantas Ela mengucapkan kata-kata tersebut. Ia mempertanyakan apa niatan dari Ela menghina dirinya.

“Kalau soal jembatan, jelas itu swadaya murni dari masyarakat, kami hanya meminta pak Bupati saat itu pak Dawam untuk meresmikan, apakah karena itu saya dihina?,” tanyanya.

Sementara itu Ela Siti Nuryamah, yang coba di konfirmasi terkait ucapannya oleh awak media tidak dapat dihubungi.(Berlian)

Pos terkait