Lampung Selatan – Debat publik kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Sebab, meski debat perdana para calon pemimpin di Lampung Selatan itu digelar dua hari lalu, ada data dan fakta yang tidak berkesesuaikan dalam pelaksanaannya.
Salah satunya mengenai statistik kondisi jalan di kabupaten Lampung Selatan.
Dalam debat itu calon Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto mengungkap data bahwa jalan di kabupaten Lampung Selatan saat ini dalam kondisi baik. Angka statistiknya berkisar antara 65-70 persen.
Ia akan berupaya untuk menuntaskan perbaikan sebesar 30 persennya jika terpilih kembali menjadi Bupati Lampung Selatan.
Padahal angka yang disampaikan calon bupati incumbent tersebut tidak sepenunya benar.
Sebab, jika merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Selatan pada tahun 2023 yang sudah diperbarui hingga 21 Maret 2024, menyebutkan bahwa kondisi jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 1.204,10 Km.
Dengan rincian kondisi baik sepanjang 415,08 Km atau sama dengan 34,5 persen.
Kemudian jalan kondisi rusak sedang sepanjang 255,90 Km atau sama dengan 21,3 persen.
Lalu, jalan kondisi rusak sepanjang 225,06 Km atau sama dengan 18,7 persen.
Adapun jalan dengan kondisi rusak berat panjangnya mencapai 308,07 Km atau sama dengan 25,5 persen.
Data tesebut menyimpulkan bahwa total jalan kondisi baik di Lampung Selatan hanya sebesar 34,5 persen atau sepanjang 415,08 Km.
Sedangkan kondisi jalan rusak atau tidak baik sebesar 65,5 persen atau 789,02 Km.
Ketua Tim Komunikasi Publik Relawan Egi – Zulhas (EZ) Khairil Adha menyatakan bahwa klaim yang disampaikan calon bupati petahana dalam debat publik soal jalan tersebut memang perlu diuji.
Sebab, saat ini publik dalam hal ini masyarakat bisa melihat dan merasakan apakah kondisi jalan di Lampung Selatan sudah baik, mantap dan mulus atau sebaliknya.
“Ya, kalau mau bohong itu yang piawai dikit-lah. Masak soal data beginian mau sulap-sulapan. Apalagi masyarakat sendiri yang merasakan jalan ini rusak atau bagus,” sindir Khairil.
Menurut Khairil, data jalan mantap di kabupaten Lampung Selatan tak bisa ditutup-tutupi.
Sebab, selain jelas terlihat dengan kasat mata juga dirasakan langsung oleh masyarakat setiap harinya.
“Apalagi hanya diklaim dengan narasi jalan bagus kita sudah mencapai 70 persen. Itu sebenarnya jalan mana yang dimaksud?,” tanya dia.
Saat ini, kata Khairil, meski ada calon bupati yang mengklaim jalan di Lampung Selatan dalam kondisi bagus sebesar 70 persen, namun masyarakat sudah pandai untuk menilai.
“Yang begitu nggak usah dikomentari juga orang sudah pintar-pintar sekarang ini. Nggak bisa lagi rakyat kita dibohong-bohongi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Khairil justru menilai bahwa calon bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto disuguhi data yang salah dari para pembantunya disatuan kerja.
Sebab, ketidaksesuaian data ini benar-benar mencerminkan tidak krediblenya seorang pemimpin dalam memanage kepemimpinan.
“Seorang pemimpin harusnya tidak anti dengan fakta-fakta yang ada. Jangan mau disuguhi data tanpa melihat langsung kondisi lapangan seperti apa. Harusnya pemimpin itu mengakui jika kinerjanya belum baik ya ditingkatkan bukan malah membodohi masyarakat dengan data bohong,” ujar Khairil.
Hal senada juga disampaikan Zulhafi, salah satu aktivis senior di Lampung Selatan.
Zulhafi sangat kecewa berat dengan sikap calon bupati Nanang Ermanto.
“Nanang tidak fair menyampaikan data, jangan seperti itu, itu namanya membodohi masyarakat, kita semua ini tahu kok jalan di Lamsel masih banyak yang rusak bahkan lebih dari 50 persen” katanya.
Zulhafi berharap nantinya tidak ada lagi kebohongan-kebohongan lain yang diungkapkan ke Masyarakat, berkampanye yang baik dan damai.
“Jangan ada lagi lah ya, kampanye yang baik sesuai fakta jangan melebih-lebihkan kinerja, karena masyarakat yang merasakan” kata Zulhafi