Bandarlampung – Gegara arah blower dan cerobong diesel mengarah ke permukiman penduduk sekitar, sejumlah warga Pelita, Enggal, Bandarlampung, mendatangi Hotel Grand Mercure, Selasa (30/4/2024) siang.
Warga protes keras, lantaran blower dan cerobong asap mesin diesel dari hotel berbintang tersebut menimbulkan hawa panas disertai suara bising yang sangat mengganggu mereka.
Di sisi lain, warga juga merasakan dampak debu yang muncul saat blower serta mesin diesel hotel tersebut dinyalakan. “Kami langsung yang terkena imbas dari blower dan cerobong diesel hotel ini, karena arahnya menghadap ke permukiman kami,” kata salah seorang warga setempat, Rabu (1/5/2024).
Warga tadi mengakui, sudah mendatangi pihak pengelola Hotel Grand Mercure Bandarlampung untuk membicarakan permasalahan ini secara baik-baik.
Namun, warga tersebut tidak menceritakan secara rinci apa hasil pembicaraan warga tersebut. Namun, dia menceritakan perihal keresahan warga Pelita akibat dampak blower dan cerobong (asap) diesel agar segera diupayakan jalan keluarnya.
“Kemarin (Selasa) kami (warga) sudah datangi Grand Mercure. Sebenarnya itu bukan kedatangan kali pertama kami untuk menyampaikan keluhan warga, tapi sudah untuk kesekian kalinya,” kata Suhandi, nama warga tersebut.
Kedatangan warga, kata dia, juga didampingi pamong kelurahan. Termasuk Ketua RT, kepala lingkungan, dan lurah. “Tujuan perangkat kelurahan ikut serta, untuk membantu mediasi warga dengan pihak hotel,” ujarnya.
Terpisah, Ahmad, pihak Hotel Grand Mercure Bandarlampung menyatakan segera mungkin menindaklanjuti keluhan warga tersebut. “Tapi kita juga membutuhkan waktu untuk menindaklanjuti keluhan warga ini,” ungkapnya.
Pantauan lapangan, terdapat dua blower serta empat cerobong asap dari mesin diesel (listrik) yang memang mengarah ke permukiman warga. ‘Ndilalah’ posisi blower pun berdekatan dengan atap rumah, hingga suara bising dapat langsung didengar. (*)