Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan: Janji Besar, Solusi Samar – Isu SDM, Teknologi, dan Narkoba Tak Terjawab dengan Konkret

Penengahan – Debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan berlangsung dengan mengusung tema pelayanan masyarakat dan isu permasalahan daerah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Selatan ini menarik perhatian masyarakat, khususnya para pemuda, untuk menilai kualitas para calon pemimpin daerah.

Doni Afandi, S.E., seorang tokoh muda Lampung Selatan, mengamati kontestasi Pilkada Lampung Selatan secara berkelanjutan. Ia mengatakan, “Debat publik kali ini menerapkan format baru yang memberikan ruang khusus bagi calon wakil bupati untuk menyampaikan visi, misi, dan menjawab pertanyaan dari panelis. Ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melihat kualitas dan kemampuan komunikasi para calon.”

Namun, Doni menyoroti beberapa poin krusial yang kurang mendapat perhatian. “Pertama, pembahasan terkait pengembangan SDM dan adaptasi teknologi, seperti AI (Artificial Intelligence). Dunia sedang bergerak cepat menuju digitalisasi, dan tantangannya adalah memastikan bahwa SDM di Lampung Selatan, baik masyarakat umum maupun aparatur pemerintahan, mampu mengikuti perkembangan ini. Peningkatan keterampilan digital menjadi kunci, tetapi kami belum mendapatkan jawaban yang substantif dari kedua pasangan calon.”

Baca Juga  Tekan Angka Kecelakaan di Jalan Tol, PT Hutama Karya Intensifkan Operasi Microsleep

Isu lain yang tak kalah penting adalah narkoba. Doni menjelaskan, “Ketika ditanya tentang langkah dan strategi untuk memberantas narkoba, kedua paslon hanya menyampaikan pentingnya sinergi antar lembaga dan penambahan anggaran, tanpa memaparkan konsep atau sistem pencegahan yang konkret. Padahal, strategi pencegahan sangat diperlukan agar masalah ini dapat ditangani secara lebih efektif.”

Doni juga menambahkan bahwa dalam pembahasan terkait penanganan bencana alam, kedua paslon menekankan sinergisitas antar lembaga dan peningkatan anggaran, namun gagal menjelaskan bentuk nyata dari sinergisitas tersebut. “Idealnya, pemerintah daerah juga harus memberikan penyuluhan kepada masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Baca Juga  MK Register Gugatan Paslon Nanda-Anton, Tensi Politik Pesawaran Memanas

Mengenai penyampaian gagasan, Doni mencatat penurunan kualitas dari debat sebelumnya. “Secara keseluruhan, penyampaian visi, misi, dan gagasan dalam debat publik ini menurun. Ada keraguan apakah program-program yang ditawarkan benar-benar konkrit, realistis, dan dapat terlaksana dengan baik.”

Ia berharap calon pemimpin dapat menyampaikan solusi yang lebih inovatif dan implementatif. “Kami berharap para kandidat mampu menawarkan solusi yang lebih konkret dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk membahas isu-isu penting yang berdampak luas bagi masyarakat Lampung Selatan,” tutup Doni.

Pos terkait