Bandarlampung – Masih ingat kasus hilangnya tujuh set besi timbangan pada jembatan timbang milik Dinas Perhubungan Lampung, yang diperkirakan nilainya mencapai puluhan juta rupiah?
Hingga Rabu (15/11/2023), persoalan ini belum juga menemukan titik terang. Baik terduga pelaku -yang kabarnya merupakan orang dalam-, maupun keberadaan tujuh set besi timbangan tersebut, apakah sudah ditemukan atau belum.
Sebab, hingga berita ini dirilis Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, Bambang Sumbogo belum bersedia dikonfirmasi wartawan. Menyikapi persoalan ini, Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Sahdana menyatakan, Dishub Lampung harus bertanggung jawab atas hilangnya aset negera tersebut.
“Dishub harus bertanggung jawab, karena itu adalah asset negara yang dititipkan pengelolaannya kepada Dinas Perhubungan,” kata Sahdana di ruang kerjanya, Rabu (15/11/2023).
Sahdana mengingatkan, bahwa asset negera itu tidak bisa dihilangkan, meskipun barang tersebut sudah tidak berfungsi lagi. “Harus di-gudang-kan sebagai asset,” imbuhnya.
Ia mengatakan, Komisi IV DPRD akan menelisik lebih lanjut ‘penghilangan’ asset tersebut. “Akan kita bahas dan diselidiki persoalan ini,” kata politisi PDO Perjuangan itu pula.
Sahdana pun kemudian menghubungan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo melalui sambungan telepon untuk menanyakan hal ini.
Melalui sambungan telepon, Bambang Sumbogo mengatakan kepada Sahdana kalau asset negara yang hilang tersebut telah ditemukan. Namun, Kepala Dinas Perhubungan itu tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hilangnya tujug set besi timbangan itu.
Diberitakan sebelumnya, hilangnya besi timbangan yang berada di kantor UPT Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, diduga ulah oknum ‘orang dalam’. Namun, saat permasalahan ini dikonfirmasikan kepada Kadishub Lampung, pejabat bersangkutan enggan ditemui wartawan.
Melalui stafnya, wartawan diarahkan untuk konfirmasi Sekretaris Dinas Perhubungan di ruang kerjanya. Alma, Sekretaris Dishub Lampung ketika diminta komentarnya, membenarkan kehilangan besi timbangan tersebut. Namun pihaknya masih berusaha untuk menyelesaikan secara internal.
“Iya memang, kami sedang berusaha untuk menyelesaikan secara intern dulu,” ujar Alma, Rabu (18/10/2023).
Saat ditanya kenapa tidak melapor ke pihak yang berwenang mengingat sudah lebih dari dua hari kehilangan aset milik negara, Alma mengaku masih menyelidiki sendiri dulu, agar mendapatkan kejelasan.
Pada kesempatan yang sama, pihak Dishub juga sedang kisruh terkait tudingan adanya upeti tidak sampai atas Pungutan Liar (Pungli) di Terminal Simpang Propau Kotabumi hingga Kadishub menghentikan sementara pengelolaan terminal tersebut.
“Masalah di terminal, itu sedang ditata terlebih dahulu. Jadi untuk sementara dihentikan,” ucap Alma pula.(Alb)
