Dugaan Penganiayaan Dibalik Tewasnya Siswa SPN Polda Lampung

Dugaan Penganiayaan Dibalik Tewasnya Siswa SPN Polda Lampung
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Ombudsman dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam jumpa pers di Mapolda Lampung. Foto Zul HL

Bandarlampung – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika sebut ada dugaan penganiayaan terhadap kasus tewasnya Advent Pratama Telaumbanua, siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandarlampung.

Hal itu disampaikan Irjen Pol Helmy Santika, bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Ombudsman dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam jumpa pers di Mapolda Lampung, Rabu (23/8/2023).

Bacaan Lainnya

Dikonfirmasi adanya indikasi penganiayaan pada peristiwa tersebut, Helmy menyampaikan memang ada, akan tetapi harus menunggu hasil autopsi.

“Dugaan-dugaan itu semua ada, tapi kembali lagi kita menunggu hasil autopsi,” jelas Jendral bintang dua ini pada wartawan.

Baca Juga  Ratusan Kasus TPPO Diungkap Polri, Modus Terbanyak Jadi PMI Ilegal hingga PSK

Helmy menjelaskan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) serta pemeriksaan sejumlah saksi yang sudah dilakukan, harus dicocokkan dengan hasil autopsi korban.

“Kita sudah meminta keterangan dari beberapa saksi yang ada dan menolong korban. Ini harus bisa kita cocokan dengan hasil autopsi,” tambahnya.

Helmy mengatakan, hasil autopsi belum disampaikan pihak Rumah Sakit Adam Malik, Sumatera Utara (Sumut).

“Kita sama-sama menunggu, apapun hasilnya akan kita sampaikan kepada masyarakat,” terangnya.

Oleh karena itu, jelas Helmy, supaya rangkaian pemeriksaan tersebut tidak ada spekulasi dan tidak bias.

“Kami sepakat kita menunggu itu semua (hasil autopsi), kami juga membuka ruang bagi masyarakat, termasuk keluarga almarhum, apabila ada informasi yang belum disampaikan kepada kami, supaya disampaikan dan menjadi terang peristiwa ini,” jelasnya

Baca Juga  Polda Lampung Grebek PT URM, Timbun Solar Hingga 390 Ton

Sementara itu, Ketua Harian Kompolnas Benny Yosua Mamoto menyampaikan, pihaknya akan ikut mengawasi peristiwa tersebut.

“Dalam kaitan ini kami dari Kompolnas, kami mencermati tahapan dalam penanganan kasus ini,” jelas mantan bintang dua ini.

Menurut dia, saat ini masih menunggu dari hasil autopsi.

“Karena dari hasil autopsi nanti bisa menjawab penyebab kematian, jadi pendekatan penanganan kasus ini secara saintifik crime investigation, sehingga hasilnya tidak bisa dibantah,” tambahnya

Benny mengatakan, proses pemeriksaan pendalam terkait peristiwa tersebut, masih terus berjalan.

“Jadi mohon bersabar, mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil autopsinya keluar dan tahu apa penyebab kematian, kemudian akan didalami dari kesaksian beberapa saksi yang sudah diambil keterangannya,” pungkasnya.(Zul)

Pos terkait