GEDONGTATAAN – Haluan Lampung memperoleh informasi penjualan sampul rapor Rp75 ribu itu dari orang tua/wali murid sendiri, jelas A1.
Sejumlah orang tua/wali murid menyebut pungutan oleh pihak SMPN 19 Pesawaran itu ‘edan’, merampok orang tua yang tengah kesulitan.
“Edan betul, masa sampul rapor harganya segitu, mikir gak sih sekolah itu,” kata para murid yang tentu tak mau namanya disebut.
“Silakan beritakan gede-gede biar semua orang tahu, tapi jangan sebut nama kami dong, nanti bisa dimasalahin,” kata mereka, Rabu (11/1/2023).
Untuk diketahui, SMPN 19 Pesawaran berlokasi di Desa Sukadadi, Kecamatan Gedongtataan. Haluan Lampung sudah berusaha meminta klarifikasi ke pihak sekolah, namun belum berhasil.
Namun, awak media ini sempat melaporkan perkara ini ke Inspektorat dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran.
Inspektur Kabupaten Pesawaran Singgih melalui Sekretaris Inspektorat, Muhammad Aseva Bakhria, mengaku baru mengetahui adanya keluhan wali murid.
Inspektorat berjanji akan memanggil Kepala Sekolah SMPN 19 Pesawaran, secepatnya. Pemanggilan itu bisa berimplikasi adanya sanksi, yang akan dipertimbangkan setelah inspektorat melakukan pemeriksaan mendalam.
“Bisa saja ada sanksi administrasi atau disiplin, bahkan jika terbukti ada pelanggaran pidana dapat terkena sanksi berat,” katanya.
Sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran melalui Sekretaris Plt Dinas Pendidikan, Hernawati mengaku pihaknya tidak pernah memerintahkan kepala sekolah untuk memungut biaya apa pun, karena pengadaan belanja pendidikan disesuaikan dengan yang tertuang dalam ARKAS.
Hernawati mengingatkan seluruh kepala sekolah di Pesawaran dalam menjalankan tugas negara mentaatu peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.(*/TIM)
