Ekonomi Lampung 2023 Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Ilustrasi Menara Siger Lampung Selatan/Net

BANDAR LAMPUNG – Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung memprediksi inflasi Lampung pada 2023 mencapai 3 persen dengan pertumbuhan ekonomi menyentuh 5 persen.

“IPM lebih dari 72,5 dan tingkat kemiskinan 7,5 sampai 8,5 persen,” kata Kepala KPW BI Lampung, Budiyono, Selasa, (3/1/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan akan terdapat sejumlah tantangan secara struktural berupa kinerja lapangan usaha primer berupa pertanian yang diperkirakan mengalami penurunan.

“Selain itu ada juga tantangan eksternal berupa harga acuan komoditas ekspor utama Lampung dalam tren menurun seiring melambatnya permintaan. Kemudian permintaan komoditas utama ekspor Lampung juga berisiko menurun,” kata dia.

Menurutnya pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat mendorong masyarakat kembali mengembangkan segala sektor guna tingkatkan ekonomi.

“Pencabutan PPKM jadi salah satu angin segar untuk kembangkan potensi ekonomi,” katanya.

Sementara untuk kenaikan inflasi akan dipengaruhi nilai tukar mata uang negara yang berkembang lebih depresiatif dan ketidakpastian pasar keuangan yang berisiko mengganggu intermediasi perbankan.

Baca Juga  Kajati Lampung jadi Keynote Speaker Penerangan Hukum BPD. Bank Lampung

“Namun, tetap akan terbantu dengan peningkatan blending biodiesel yang berpotensi meningkatkan produksi CPO. Peningkatan permintaan dari Tiongkok seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Untuk itu, pihaknya merekomendasikan beberapa hal agar perekonomian dan inflasi Lampung tetap terjaga. Mulai dari perluasan program kampus merdeka, PKL, dan KKN Universitas yang diarahkan ke ranah UMKM.

“Kemudian eksplorasi potensi pengembangan ekonomi hijau di setiap kabupaten/kota, baik dalam bentuk perbaikan model bisnis UMKM, hilirisasi komoditas unggulan, maupun proyek investasi yang clear and clear,” jelas dia.

Hal yang bisa dilakukan juga dengan penyelenggaraan event pengembangan UMKM dan ekonomi daerah yang terintegrasi dengan perusahaan nasional.

“Kemajuan UMKM bisa mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah,” tutup dia.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi Lampung pada 2022 menunjukkan tren positif baik secara quarter to quarter (q to q) atau year on year (y on y).

Humas BPS Lampung, Aan Andriatno, menjelaskan ekonomi Lampung pada triwulan I-2022 tumbuh 2,96 Persen (y on y) dan 0,96 Persen (q to q).

Baca Juga  Indra Merviana Terpilih Sebagai Calon Dirops dalam RUPS-LB Bank Lampung

“Berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp94,7 miliar,” kata Aan, Selasa ( 3 Januari 2023).

Selanjutnya, pada triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 (y-on-y) tumbuh 5,22 persen dan 9,12 persen (q-to-q).
“Sedangkan untuk semester I-2022 terhadap semester I-2021 (c-to-c) mengalami pertumbuhan 4,07 persen. Kalau triwulan IV belum bisa dibandingkan karena di rilis pada Februari 2023,“ ujar dia.

Jika triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan 0,84 persen. Hal itu didukung sebagian besar lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif.

“Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi dicapai jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 6,86 persen. Didukung lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh mencapai 6,83 persen serta transportasi dan pergudangan tumbuh 6,80 persen,” ujar dia.

Untuk lapangan usaha lainnya yang tumbuh cukup tinggi adalah jasa lainnya serta administrasi pemerintahan. “Selanjutnya pertahanan dan jaminan sosial wajib masing-masing tumbuh 5,77 persen dan 4,75 persen,” tutup dia. (ANT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan