Pringsewu – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pringsewu memulai pelatihan intensif selama 15 hari menggunakan metode gasing (gampang, asyik, dan menyenangkan).
Metode tersebut untuk meningkatkan literasi dan numerasi di kalangan guru dan siswa.
Sebanyak 32 guru dan 64 siswa SD dari 9 kecamatan di Kabupaten Pringsewu akan mengikuti pelatihan yang digelar di UPTD SDN 1 Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo.
Kasi Pembinaan SD, Subur Setyo Widodo, menyatakan bahwa pelatihan numerasi bertujuan meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam menguasai matematika dan simbol-simbolnya, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pelatihan ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya yang berbasis di Jakarta, di bawah pimpinan Profesor Yohanes Surya.
“Pemkab Pringsewu telah membeli 32 paket MoU dari yayasan tersebut untuk mendukung kegiatan ini,” jelas Subur, Senin (13/11/2023).
Subur menjelaskan bahwa peserta guru, dengan syarat minimal sarjana, usia 30-40 tahun, diharapkan dapat menularkan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan kepada rekan guru di Kabupaten Pringsewu.
“Siswa juga memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi di wilayah tersebut dengan menyebarkan pengetahuan ke teman-teman di SD setempat,” tandasnya.
Diketahui, rendahnya tingkat literasi dan numerasi di Kabupaten Pringsewu disebabkan oleh putusnya pembelajaran selama masa pandemi COVID-19.
Pembelajaran daring dan penggunaan teknologi, khususnya bantuan handphone, dinilai kurang efektif dalam mempertahankan kualitas pembelajaran.
Dengan target yang ditetapkan, diharapkan bahwa partisipasi 32 guru dan 64 siswa tersebut dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Pringsewu.
Pelatihan berlangsung dari tanggal 13 hingga 29 November di UPTD SDN 1 Tambah Rejo, dilengkapi dengan enam ruangan, termasuk satu ruang permainan untuk mendukung metode pembelajaran yang interaktif.(Monica Monalisa)