BANDAR LAMPUNG – Para pensiunan guru di Kota Bandar Lampung mengadukan persoalan dana iuran yang mereka tabungkan di Koperasi Betik Gawi ke posko pengaduan yang dibuka oleh Law Firm Puri, Putri Maya Rumanti (Aspri Hotman Paris Hutapea), Selasa (18/10/2022).
Padahal dana tabungan tersebut akan mereka terima saat pensiun, namun hingga kini belum dana itu menjadi tidak jelas.
Salah satu pensiunan guru di Kota Bandar Lampung, Rina mengatakan, ia bersama rekan-rekannya mengadukan hal tersebut, berharap agar dana yang mereka iurkan itu bisa dikeluarkan.
“Kami minta tolong dana kami dicairkan, yang berkisar antara Rp23 sampai Rp26 juta per orangnya. Itu adalah tabungan kami sejak kami mengajar sampai pensiun yang dijanjikan akan dibayar setelah pensiun. Kalo dari tahun 2019 ke atas semua berjalan dengan lancar, yang tersendat ini sejak tahun 2020, 2021, dan 2022,” ujarnya.
“Ada beberapa saja yang dibayar, itupun kalau dia punya saudara pejabat juga,” sambung dia
Ia menambahkan, sekitar 200 orang pensiunan itu membayar dana iuran mereka dengan langsung dipotong gaji sebesar Rp175 ribu perbulannya, iuran tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp100 ribu perbulan.
“Uang iuran itu kita bayar setiap bulan sebesar diambil dari potong gaji, sebelum wali kota yang sekarang iuran itu hanya Rp100 ribu, lalu dinaikan menjadi Rp175 ribu,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah membahas persoalan ini dengan dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, namun tak kunjung menemukan hasil.
Rina hanya tersenyum sambil mengaku, hal ini sudah menjadi rahasia umum.
“Saya tidak bisa ngomong banyak, yang pasti kami sudah pernah mengadukan ini ke dinas terkait, tapi tidak ditanggapi,” katanya saat ditanya terkait tindakan masyarakat yang memilih mengadu ke pengacara daripada pemerintah setempat.
Sementara, Advokat Law Firm Puri, Putri Maya Rumanti mengatakan, belum ada itikad yang baik dari pihak Koperasi Betik Gawi Kota Bandar Lampung.
“Sampai hari ini kita belum dapet statement yang positif dari pihak Betik Gawi. Alasan yang dikeluarkan pun klasik, ya saya jawab saja ini kan duit tabungan orang sama aja tabungan di bank kalau mereka butuh, ya boleh dong diambil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Putri Maya Rumanti mengatakan, ada dugaan penyalahgunaan dana koperasi pensiunan Guru SD Kota Bandar Lampung tersebut.
“Dengan alasan kondisi lagi tidak baik, berarti kan uangnya disalahgunakan dong, uangnya kemana jadinya? Kasianlah sama ibu-ibu ini yang berharap uangnya untuk umroh, tabungan haji namun tak kunjung ada,” kata dia
Ia juga mengaku, sudah membawa beberapa pensiunan guru SD untuk bertemu langsung dengan Hotman Paris Hutapea agar mengetahui bagaimana kondisi Kota Bandar Lampung.
“Kemarin saya bawa ketemu dengan Pak Hotman, biar pak Hotman tahu kondisi Kota Bandar Lampung. Bukan hal itu saja, bahkan guru PPPK juga hingga sampai hari ini mereka akan melakukan demo namun bingung takut dipecat,” tambahnya.(ALB)