TANGGAMUS – Luar biasa. Jalan lintas utama penghubung dua wilayah kecamatan di Kabupaten Tanggamus, yakni Kecamatan Limau dan Kecamatan Bulok, hancur. Jalan mengalami rusak parah dan sulit dilalui.
Kondisi ini dikeluhkan masyarakat sekitar, karena mereka khawatir keselamatan warga terancam. Di sisi lain, aktivitas masyarakat di dua wilayah kecamatan itu pun menjadi terganggu.
Sejumlah warga mengaku, kerusakan jalan lintas utama tersebut terhitung sudah sangat lama. Yakni, menahun. Warga terpaksa menggunakan jalur ini setiap harinya, untuk moda transportasi mereka.
Pantauan lapangan, pada Selasa hingga Rabu (10-11/9/2024), kerusakan jalan terlihat di beberapa titik. Terparah, di Dusun Kelahang, Pekon Pariman, Kecamatan Limau. Jalan yang menjadi akses utama antarkecamatan tersebut, dipenuhi lubang, debu tebal, bebatuan berserakan, dan berubah menjadi kubangan saat hujan turun.
Menurut Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa (Apdesi) Kecamatan Limau, Ansoruddin, menegaskan pentingnya jalan ini bagi mobilitas warga. “Jalan ini merupakan akses utama penghubung antar kecamatan, termasuk bagi masyarakat yang ingin menuju Bandarlampung atau wisatawan yang hendak berlibur ke pantai-pantai di Limau, Badak, dan Cukuh Balak,” ujar Ansoruddin.
Dia menambahkan perbaikan jalan sangat mendesak untuk menghindari kecelakaan. “Kami berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan, karena selain menghambat perjalanan, kondisi ini juga sangat rawan kecelakaan. Sudah banyak yang terjatuh,” kata Ansoruddin.
Hal senada disampaikan Cemung, warga Pekon Pariaman yang melintasi jalan tersebut setiap hari. Dia menekankan pentingnya perbaikan segera, mengingat jalan ini menjadi jalur utama pengangkutan hasil bumi dan bahan pangan.
“Setiap hari, jalan ini dilewati oleh pengangkut hasil bumi, ikan, sayuran, serta wisatawan. Kalau tidak segera diperbaiki, dampaknya akan besar terhadap perekonomian warga,” harap Cemung. (rls)