Jalan Tak Kunjung Di Perbaiki Pemerintah, Masyarakat Geringam-Gunung Sugih Kompak Patungan

Lampung Barat – Kondisi jalan di Pemangku Pekon Awi, Pekon (Desa) Kegeringan menuju Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, hingga saat ini masih memprihatinkan.

Pasalnya, jalan menanjak tersebut sangat sulit di lewati kendaraan roda empat maupun roda dua, hal itu diakibatkan jalan yang terjal dan berbatu.

Tak ingin berpangku tangan menunggu pembangunan dari Pemkab setempat, masyarakat terpaksa bergotong royong menggunakan dana swadaya untuk memperbaiki jalan agar bisa digunakan untuk me

Gotong royong yang dilakukan warga melibatkan pengumpulan dana pribadi dan tenaga untuk membangun jalan yang rusak. Meski upaya ini membantu mengurangi dampak kerusakan, masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan permanen.

“Kami sudah melapor ke pemerintah Kabupaten, tapi sepertinya tidak ada tindakan serius. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergotong royong memperbaiki jalan sendiri,” Ujar Ruskan salah satu masyarakat setempat, Jumat (14/2/2025).

Baca Juga  Dihadiri Presiden dan Wapres, Pj.Bupati Pringsewu Hadiri Penyampaian LHP LKPP 2023

“Kondisi jalan yang buruk tersebut membuat warga sering mengalami ketidaknyamanan, bahkan masalah kesehatan seperti sakit pinggang akibat guncangan saat melewati jalan berlubang,” tambahnya.

Masyarakat Pekon Awi dan Pekon Gunung Sugih mengaku frustasi dengan lambatnya penanganan dari pemerintah daerah. Mereka merasa telah berulang kali menyuarakan keluhan, namun respons yang diberikan dinilai tidak memadai.

“Kami sudah melapor ke Pemerintah setempat, tapi sepertinya tidak ada tindakan serius. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergotong royong memperbaiki jalan sendiri,”

Ruskan melanjutkan, ekonomi masyarakat yang tinggal dan menggunakan akses jalan tersebut bergantung pada tanaman hasil bumi, seperti kopi, lada dan padi.

Baca Juga  Kehilangan Motor? Cek ke Polres Pringsewu, 21 Kendaraan Hasil Curian Disita

“Ya kami masyarakat yang tinggal di sini rata-rata adalah petani, sehingga untuk mengeluarkan hasil bumi kami mesti menggunakan jalur tersebut,” kata Ruskan.

Ketidakpuasan masyarakat semakin memuncak mengingat jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga Pekon Awi dan Pekon Gunung Sugih untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk mengangkut hasil pertanian dan menjangkau fasilitas kesehatan. Kerusakan jalan yang parah juga dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pengendara, terutama saat musim hujan.

Sementara itu, masyarakat berharap janji tersebut tidak hanya sekadar wacana. “Kami sudah terlalu lama menunggu. Jangan sampai ini hanya jadi janji kampanye lagi,” Pungkasnya. (Arya/Rifa’i)

Pos terkait