LAMPUNG BARAT – Musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Sebuah rumah milik petani bernama Amin Tohari (45) di Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, hangus dilalap api, Selasa (29/4/2025).
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB itu diduga kuat dipicu korsleting listrik di bagian dalam rumah, saat pemiliknya sedang berada di kebun.
“Asap sudah mengepul tebal ketika warga menyadari ada kebakaran. Pemilik rumah tidak ada di lokasi saat kejadian,” ujar Peratin Tanjung Raya, Johan Safri.
Warga yang berusaha memadamkan api secara gotong-royong mengalami kesulitan karena minimnya pasokan air serta medan yang sulit dijangkau. Akses jalan yang sempit membuat mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi.
“Kami hanya bisa pasrah melihat api membesar,” keluh Sohib (25), salah satu warga yang menyaksikan kejadian.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB, setelah seluruh bangunan ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Pihak berwenang menduga kuat penyebab kebakaran adalah arus pendek akibat instalasi listrik yang sudah tua dan tidak terawat. Data Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan bahwa 70% kasus kebakaran di Lampung Barat disebabkan oleh korsleting listrik.
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan instalasi listrik masih rendah. Daerah terpencil seperti Tanjung Raya pun mengalami kesulitan akses bantuan pemadam kebakaran, memperburuk dampak saat musibah terjadi.
“Warga harus mulai waspada, terutama memasuki musim kemarau yang rawan kebakaran. Minimal siapkan ember berisi pasir atau alat pemadam ringan di rumah,” imbau Johan Safri.
Dinas Pemadam Kebakaran Lampung Barat menyatakan akan meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran, terutama di wilayah pedesaan. Di sisi lain, pemerintah daerah juga didesak mengevaluasi sistem tanggap darurat kebakaran dan memperbanyak titik air serta alat pemadam di lokasi rawan.
Keluarga Amin Tohari saat ini mengungsi ke rumah saudara. Pemerintah desa telah berjanji menyalurkan bantuan darurat, sementara Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat juga tengah memproses bantuan bagi korban.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran dan perlunya kesiapsiagaan bersama, terutama di daerah terpencil yang minim infrastruktur darurat.
(Arya/Rifai)