Kepsek SMAN 1 Pesawaran Bantah Tahan Ijazah Siswa

Kepsek SMAN 1 Pesawaran Bantah Tahan Ijazah Siswa
Achmad Imanuddin, selaku kepala SMA Negeri 1 Pesawaran, di ruang kerjanya saat menggelar jumpa pers. Foto AWPI Pesawaran

Pesawaran – Mencuatnya penahan ijazah yang sempat viral akhirnya ditepis oleh pihak satuan pendidikan SMA Negeri 1 Pesawaran.

Hal itu diungkapkan oleh Achmad Imanuddin, selaku kepala SMA Negeri 1 Pesawaran, di ruang kerjanya saat menggelar jumpa pers, Kamis (20/7/2023).

Bacaan Lainnya

Nampak hadir dalam ruangan pertemuan ini, selain dari kepala sekolah beserta tenaga didik lainnya, juga nampak hadir, salah satu wali murid yang viral dalam sosial media, selain itu juga hadir ketua komite SMA Negeri 1 Pesawaran, Ketua AWPI Pesawaran, serta awak media dari berbagai kalangan.

Dalam kesempatan itu, Imanuddin mengaku tidak pernah menahan ijazah para siswa yang telah dinyatakan lulus oleh Kementerian Pendidikan, baik yang lama maupun yang baru dinyatakan lulus.

Dia menjelaskan, selama ini satuan pendidikan SMA Negeri 1 Pesawaran selalu menyampaikan kepada wali murid yang tergabung dalam group WhatsAap agar bagi wali murid dan siswa siswi yang telah dinyatakan lulus agar segera mengambil ijazah ke sekolahan secara lansung tanpa berwakil kepada siapapun.

Masih kata Imanuddin, hal ini dilakukan pihak pengelola sekolah guna untuk mengantisipasi kehilangan ijazah.

Baca Juga  Dendi Ramadhona Wisudawan Terbaik Ketiga Doktor Ilmu Pemerintahan Pasca Sarjana IPDN

“SMA Negeri 1 Pesawaran selalu ingatkan wali murid wajib membawa orang tua ketika mengambil Ijazah di sekolahan.

“Sengaja kita lakukan ini, guna untuk mengantisipasi hilangnya ijazah, karena berapa tahun yang lalu ada wali murid ketika mengambil ijazah bukan orang tua mereka yang dibawa, namun orang lain,” ujarnya, Kamis (20/7/2023).

Dirinya mengungkapkan, siapapun yang datang ingin mengambil ijazah, harus anak itu sendiri dan orang tua kandung dari murid itu sendiri.

“Tindak tegas ini kami lakukan, untuk memastikan bahwa ijazah tersebut benar-benar jelas diambil oleh pihak yang bersangkutan, agar tidak ada kekhawatiran yang menyebabkan terjadinya kehilangan ijazah. Karena kalau ijazah itu diambil orang lain kemudian hilang dan tidak ada pengganti, otomatis sekolahan yang akan di tuntut,” tegasnya.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa setelah murid-murid melakukan sidik jari, ijazah tersebut tidak langsung diberikan, karena harus di fotocopy untuk dilegalisir terlebih dahulu.

“Tapi sampai saat ini banyak anak-anak yang tidak datang ke sekolah untuk mengambil ijazahnya, pihak sekolah juga sudah menginformasikan melalui WhatsApp, murid agar segera mengambil ijazahnya di sekolah,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan dalam waktu dekat ini wali kelas juga akan mengunjungi beberapa rumah murid binaannya untuk mempertanyakan, mengapa ijazah tersebut tidak diambil-ambil.

Baca Juga  Selesai! Oknum Kaur Kesra Kembalikan Uang Tilep Bantuan BBM Tanpa Proses Hukum

“Itu juga menjadi problem kita, karena banyak murid yang sudah mengambil dan banyak juga yang belum mengambil ijazahnya. Jadi saya harap wali murid bisa segera mengambil ijazah anaknya di SMA Negeri 1 Pesawaran,” ungkapnya.

Di akhir penyampainya kepala SMPN 1 Pesawaran meyakinkan, bahwasanya sudah banyak orang tua wali murid yang mengambil ijazah di SMA Negeri 1 Pesawaran tanpa membayar sepeserpun dan tak dipermasalahkan, karena ijazah tersebut hak para lulusan SMA Negri 1 Pesawaran.

“Sudah banyak orang tua wali murid yang mengambil ijazah, tanpa kami pertanyakan tunggakan uang iuran, dan kami berikan secara baik – baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komite SMA Negeri 1 Pesawaran Drs. Erland Syoffandi mengatakan, dalam pengambilan ijazah tersebut pihak sekolah tidak pernah mempertanyakan terkait tunggakan iuran wali murid yang sudah disepakati bersama antara pihak SMA Negeri 1 dan wali murid.

“Jadi untuk yang akan mengambil Ijazahnya, silahkan diambil. Terkait tunggakan iuran wali murid bisa dibayarkan semampunya,” kata dia

“Namun murid-murid yang akan mengambil Ijazahnya harus mengembalikan buku yang dipinjamkan sebelumnya, karena buku-buku tersebut akan digunakan kembali oleh adik kelas mereka,” pungkasnya.(AWPI)

Pos terkait