Kok Chinatown, Mending Bangun Patung Herman HN?

Kok Chinatown, Mending Bangun Patung Herman HN?
Salah satu flyover di Kota Bandarlampung. Foto Istimewa

“Pembangunan gapura chinatown, pentingnya apa? Gak realitis, dan mustahil bisa menghasilkan PAD untuk Kota Bandarlampung. Jika konteks pembangunannya untuk menarik wisatawan, maka mesti dibangun di lahan yang luas, paling tidak puluhan hektar”

Bandarlampung – Pemerintah Kota Bandarlampung menghadapi perdebatan publik yang hangat mengenai penggunaan dana sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan gapura Chinatown di wilayah Telukbetung Selatan.

Bacaan Lainnya

Beberapa pihak mengkritik proyek ini, menilai bahwa pembangunan gapura Chinatown tidak realistis dan mustahil menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan bagi Kota Bandarlampung.

Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa penting membangun gapura Chinatown, dan apakah ini adalah langkah yang benar untuk mengembangkan pariwisata di Kota Bandarlampung?

Pembangunan gapura Chinatown dianggap penting oleh beberapa pihak sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan ke kota ini.

Namun, sebagian orang meragukan efektivitasnya, mengingat lahan yang tersedia mungkin tidak cukup untuk menciptakan kawasan wisata yang menarik.

Jurnalis Senior asal Lampung, Ilwadi Perkasa berpendapat, bahwa untuk menarik lebih banyak wisatawan, diperlukan lahan yang luas, setidaknya puluhan hektar.

Baca Juga  Kembalikan Dana Lebih! OPD Pemkot Bandarlampung Lupa Rekomendasi BPK

Lebih lanjut, jika Chinatown yang dimaksud hanya berwujud gapura dengan ornamen seperti patung Dewi Kwan Imm, lebih baik Pemkot Bandarlampung mempertimbangkan alternatif lain.

“Salah satunya adalah membangun patung Herman HN untuk mengabadikan kontribusi mantan walikota Bandarlampung yang telah memimpin kota ini selama dua periode dan melakukan berbagai pembangunan signifikan,” ungkapnya, Minggu (5/11/2023).

Menurutnya, pembangunan gapura Chinatown ini juga menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa anggaran sebesar Rp2 miliar yang digunakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya untuk membangun gapura, sementara pemilik ruko dan bisnis lainnya di kawasan tersebut akan dituntut untuk menanggung ornamen lainnya.

Proyek ini, kata dia, sekarang menjadi perdebatan panas di Kota Bandarlampung, di mana para pemangku kepentingan, komunitas, dan warga berpendapat tentang langkah yang tepat untuk mengembangkan wilayah Telukbetung Selatan dan menarik lebih banyak wisatawan ke kota ini.

“Pertanyaan apakah pembangunan gapura Chinatown adalah langkah yang tepat dan apakah alternatif seperti patung Herman HN lebih baik. Ini yang mustinya ada di ruang diskusi publik yang berlanjut,” tegas dia.

Wajah Bandarlampung

Seperti kita ketahui bersama, wajah Kota Bandarlampung sekarang berubah drastis dibanding 1 dekade yang lalu.

Baca Juga  Dugaan Pungli Penyewaan Hape: Petugas LAPAS Way Huwi Tantang Wartawan Beberkan Bukti

Ibukota Provinsi Lampung ini menjelma menjadi kota Metropolitan dengan deretan fasilitas baru dan sejuta aktivitas.

Perubahan besar Kota Bandar Lampung ini tak lepas dari sentuhan tangan dingin Wali Kota Bandarlampung, Herman Hasanusi atau yang dikenal juga Herman HN.

Sejumlah gebrakan telah dilakukan sejak memimpin Kota Bandarlampung dari masa periode yakni 2010—2015 dan 2016—2021.

Mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta segudang prestasi lain telah ditorehkan membuat Kota Bandar Lampung meningkat pesat.

Herman HN telah memoles wajah Kota Bandarlampung dengan indah. Mempercantik tampilan fisik dengan peningkatan jaringan penerangan jalan.

Tak hanya itu. Pembangunan juga menjawab persoalan yang biasanya menghinggapi perkotaan yaitu kemacetan. Infrastruktur kebutuhan transportasi dibangun. Bersamaan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Setidaknya sudah 10 jembatan layang atau flyover dan 1 underpass dibangun untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas yang semakin lama makin padat seiring perkembangan pembangunan Bandar Lampung yang semakin pesat.

Dan terkini, Herman HN mendapatkan penghargaan Doktor Honoris Causa bidang Ekonomi selama dirinya menjabat sebagai Wali Kota Bandarlampung periode 2010-2020 dari Universitas Lampung.(Win/Dbs)

Pos terkait