Lampung Siaga Serangan Infeksi DBD

Lampung Siaga Serangan Infeksi DBD
Lampung Siaga Serangan Infeksi DBD. Foto Ilustrasi

Bandarlampung – Belum masuk katagori Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD), namun Gubernur Lampung menerbitkan Surat Edaran (SE) Kesiapsiagaan Menghadapi Terjadinya Peningkatan Kasus Infeksi DBD.

SE bernomor 38 Tahun 2024 tersebut, sebenarnya sudah ditandatangani sejak Bulan Maret lalu, sebagai upaya merespon meningkatnya kasus DBD di wilayah ini. Nah, lantaran masyarakat di berbagai daerah semakin banyak terjangkit dengue, maka SE Kesiapsiagaan pun mulai diimplementasika di sejumlah daerah.

Bacaan Lainnya

Mendasari data Dinas Kesehatan Lampung per 28 April 2024, jumlah kasus DBD sudah mencapai 3.316 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pasien meninggal dunia. “Terjadi peningkatan resiko penularan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, Selasa (7/5/2024).

Fenomena El Nino 2023 dan perubahan iklim 2024, ujar Edwin, paling mempengaruhi perkembangan dan penyebaran nyamuk Aides Aigepty, penyebab infeksi DBD. Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Lampung mengklaim sudah mendistribusikan logistik untuk deteksi dini infeksi dengue ke seluruh kabupaten kota.

Baca Juga  Sekdaprov Dampingi Menko PMK RI Resmikan Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Kotabumi

“Peningkatan deteksi ini, menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) NS1 atau RDT Combo yang tercukupi. Selain itu, Dinkes Lampung juga mendistribusikan logistik pencegahan seperti Larvasida, dan Insektisida,” ungkapnya.

Dari data per kabupaten kota yang diterima Dinkes Lampung, kasus DBD paling banyak berada di wilayah Lampung Utara (lampura), sebanyak 700 orang penderita. Disusul kemudian Kabupaten Lampung Tengah 602 kasus, Lampung Timur 408 kasus, dan Pringsewu 265 kasus.

Selanjutnya, Kabupaten Tulangbawang Barat 171 kasus, Metro 167 kasus, Lampung Barat 143 kasus, Kabupaten Pesawaran 131 kasus, Mesuji 92 kasus, Tanggamus 89 kasus, Way Kanan 89 kasus, Bandar Lampung 86 kasus, Lampung Selatan 80 kasus, dan Kabupaten Tulangbawang 63 kasus.

“Kita telah lakukan penguatan surveilans DBD yang dapat dimonitor sebagai alat kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus. Hal itu juga sebagai upaya pencegahan status kejadian luar biasa (KLB),” katanya.

Baca Juga  Gubernur Arinal Ajak IWO Lampung Berperan Serta Aktif Menyampaikan Hasil Pembangunan Melalui Media Online

Dikatakan, seluruh Kantor Dinas Kesehatan kabupaten kota juga sudah melalukan PE, Edukasi, Larvasidasi serta fogging di wilayah masing-masing yang terdapat positif kasus DBD.

“Kita lakukan koordinasi dengan seluruh wilayah dalam upaya preventif dan promotif, untuk membangun kemandirian masyarakat melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik atau G1R1J,” tuturnya.

Waspada DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus meminta warganya untuk mewaspadai penyebaran penyakit DBD pada peralihan musim pertengahan tahun ini. Pasalnya, di sejumlah daerah sudah terjadi peningkatan kasus DBD.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Bambang Sutejo, Selasa (7/5/2024). “Memasuki musim kemarau, biasanya terdapat peningkatan penyebaran penyakit DBD. Masyarakat harus waspada, karena nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus DBD banyak berkembang biak,” katanya.

Waspada DBD juga sebagai langkah pengejawantahan SE Gubernur Lampung Nomor 38 Tahun 2024 yang ditujukan kepada seluruh daerah kabupaten kota di wilayah Lampung.(*)

Pos terkait