Bandarlampung – Seperti sudah menjadi kalender tetap, setiap memasuki Bulan Desember, curah hujan maupun arus laut kian meningkat. Hal ini berdampak terjadinya gelombang tinggi, disertai angin kencang.
Fenomena ini pula yang kerap disikapi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan mengurangi resiko kecelakaan pelayaran. Tak terkecuali penyeberangan feri lintas Pelabuhan Merak – Bakauheni.
Pada 2022 lalu, PT ASDP sempat mengubah jadwal penyebarangan gara-gara terpaan gelombang tinggi disertai angin kencang. Yakni, melarang kapal berangkat pada malam hari.
Nah, memasuki minggu pertama Bulan Desember 2023, ternyata belum ada tanda-tanda PT ASDP Feri Indonesia Cabang Bakauheni menyiasati jadwal penyebarangan, seperti tahun kemarin.
Maklum, cuaca Desember tahun ini belum begitu terasa kuat menghempas angin dan gelombang laut. Akan halnya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan.
Hingga Selasa (5/12/2023), aktivitas kegempaan Anak Krakatau belum mempengaruhi penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni-Merak.
“Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau tidak mempengaruhi mobilitas layanan penyeberangan,” kata Rudi Sunarko, General Manager PT ASDP Feri Indonesia Cabang Bakauheni, Selasa (5/12/2023).
Hingga saat ini, ujar Rudi, kondisi penyeberangan kapal masih berjalan lancar dan aman. Meski cuaca mulai memasuki musim pancaroba, kata dia, namun kondisi laut masih terbilang landai. “Angin juga masih stabil,” ucap Rudi.
Meskipun suatu ketika cuaca buruk itu muncul, Rudi menyatakan, PT ASDP sudah menyiapkan langkah antisipasi.
“Sudah menyiapkan SOP apabila itu terjadi erupsi gempa bumi, tsunami dan sebagainya. Kita juga sudah menyiapkan potensi suplainya, baik itu untuk kapal maupun pelabuhan,” kata dia.
Pada prinsipnya, seluruh armada kapal siap beroperasi. “Jadi, sampai saat ini belum ada kendala. Baik di laut, maupun dermaga,” ucapnya pula.
Bahkan, lanjut dia, menyikapi kedatangan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, ASDP telah menyiapkan sebanyak 65 kapal yang siap beroperasi melayani calon penumpang.
“Persiapan ada 65 kapal. Sebanyak 49 kapal reguler, dan enam kapal eksekutif. Sekarang, posisi 10 kapal masih kondisi docking, jadi secara prinsip kapal semua siap,” jelasnya.
Diketahui, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan sejak Minggu hingga Senin (3-4/12/2023) mengalami erupsi. Informasinya, sebanyak 23 kali letusan besar sempat termuntahkan.(*)