Mahasiswa Unila Tolak Calon Rektor yang Terlibat Hukum dan Perkara Korupsi

Aliansi Mahasiswa Unila Kawal Pilrek (AMUKP) gelar aksi damai di depan Gedung Rektorat/VID-Dok.Haluan

BANDAR LAMPUNG – Puluhan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unila Kawal Pilrek (AMUKP) gelar aksi damai di depan Gedung Rektorat.

Mereka mendesak Pilrek Unila bebas dari praktik korupsi, serta menolak calon rektor yang terlibat dalam proses hukum.

Bacaan Lainnya

Aksi damai yang berlangsung oleh aliansi AMUKP tersebut ditujukan untuk mengawal proses pemilihan calon Rektor Unila.

“Banyak masalah yang dihadapi Unila terkait kasus korupsi pada beberapa pejabat kampus, sehingga kami mendukung proses Pilrek yang bebas dari praktek korupsi, serta menolak calon rektor yang terlibat dalam proses hukum,” ujar korlap aksi, Ichwan Chaniago, Kamis (21/12/2022).

Ia melanjutkan, Senat Universitas Lampung harus lebih selektif dalam menetapkan calon rektor, serta mengidentifikasi secara proporsional para calon tersebut.

“Kami mendorong kepada senat Unila untuk benar-benar menilai dan menimbang bakal calon rektor 3 besar nantinya,” katanya.

Baca Juga  Ponpes Malahayati Terbongkar: Bukan Madrasah, Tapi Sekolah Umum!

Senada dengan itu, jendral lapangan, Prima Ardiansyah, meminta agar Pilrek Unila tidak di isi oleh calon yang terlibat dalam kasus korupsi, serta bebas dalam proses hukum.

“Universitas Lampung untuk per hari ini masih melekat dengan kasus korupsi, untuk itu kita aliansi berharap rektor yang akan terpilih bebas dari kasus korupsi serta tidak pernah terlibat dalam proses hukum,” tegas dia.

Sementara di lokasi Gedung Rektorat, Haluan Lampung mewawancarai salah satu anggota senat yang terlihat meninggalkan Gedung Rektorat.

Namun ia menolak untuk memberikan keterangan terkait berjalannya rapat senat universitas tertutup di lantai 2 Gedung Rektorat.

“Saya tidak bisa kasih komentar, langsung saja ke panitia,” ujar anggota senat yang tidak mau menyebutkan namanya.

Terlihat juga, puluhan satuan pengamanan internal Unila memperketat penjagaan untuk mengamankan rapat senat universitas tertutup tersebut.

“Alhamdulillah kita sudah mencoba, melihat dari proses pemaparan visi, misi bacarek yang sudah di mulai dari tanggal 08 Desember 2022, saya rasa pemilihan ini sudah selektif,” ungkap Ketua Pilrek Unila, Prof Zakaria.

Baca Juga  Didemo Mahasiswa, Ida Budiarti: Belum Ada Mahasiswa Sampaikan Aspirasi

Sementara, Sekretaris Panitia Pilrek Unila, Ida Budiarti menyampaikan gambaran apa yang terjadi dalam rapat senat Unila, kemarin.

“Rapat senat hari ini ada dua kegiatan, pertama pemaparan visi misi dan program kerja bacarek dihadapan senat, lalu. Kedua, anggota senat melangsungkan pemilihan bacarek secara voting atas delapan bacarek,” jelasnya.

Dijelaskannya, masing-masing bacarek melakukan pemaparan dengan waktu 15 menit dan tanya jawab untuk delapan bacarek sekitar 45 menit. Lalu setelah Isoma pukul 12.00 WIB, dilanjutkan pemilihan tiga bacarek.

“Jika tidak ada perubahan, tanggal 28 Desember 2022 akan dilaksanakan pemilihan Rektor Unila periode 2023-2027,” pungkasnya.

Adupun tuntutan yang diajukan oleh Aliansi AMUKP antara lain:

1. Pilrek harus bebas dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. Meminta pihak panitia pelaksana Pilrek
untuk bersikap transparan dan keterbukaan informasi. Termasuk, rekam jejak para kandidat
bakal calon rektor;

3. Menolak keterlibatan parpol atau pun
praktek politik praktis dalam dunia pendidikan khususnya di Unila;

4. Menolak calon rektor yang pernah terlibat dalam proses hukum.(VID/NCA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan