Masih Ada Jalan Nasional di Lampung Berlubang

Masih Ada Jalan Nasional di Lampung Berlubang
Masih Ada Jalan Nasional di Lampung Berlubang. Foto Istimewa

Bandarlampung – Akhir Desember 2023 kemarin, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung baru saja menyelesaikan pengerjaan perbaikan 17 ruas jalan nasional di daerah ini, dengan alokasi anggaran fisik mencapai Rp802 miliar.

Namun, menjelang musim mudik Lebaran 2024, ditemukan sejumlah jalan nasional tersebut yang berlubang. Pemandangan ini, salah satunya terlihat di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Bakauheni – Bandarlampung.

Bacaan Lainnya

Pantauan lapangan, Rabu (3/4/2024), terdapat sejumlah lubang cukup dalam hingga mencapai 10 cm lebih. Lubang jalan tersebut tersebar di sejumlah titik Jalinsum. Permasalahan sama, juga ditemukan di beberapa titik Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) maupun Jalan Lintas Barat (Jalinbar).

Diketahui bahwa, 17 ruas jalan yang diperbaiki tersebut meliputi Jalan Simpang Segitiga Emas – Muara Tenang dan ruas Jalan Muara Tenang – Margojadi, keduanya di Kabupaten Mesuji.

Selanjutnya, ruas Jalan Bogatama – Pasar Batang di Kabupaten Tulangbawang, ruas Daya Sakti – Mekarti di Kabupaten Tulangbawang Barat, ruas Jalan Labuhan Maringgai – Margasari di Kabupaten Lampung Timur.

Lalu, ruas Jalan Pradasuka Selatan – Tanjung Rusia Timur – Selapan di Kabupaten Pringsewu, ruas Jalan Pekon Bangun Negara – Cukuh Senuman di Kabupaten Pesisir Barat, ruas Jalan Pagardewa – Lumbok di Kabupaten Lampung Barat, ruas Jalan Negeri Baru – Simpang Tiga di Kabupaten Way Kanan, ruas Jalan Keramat Teluk – Sri Widodo di Kabupaten Lampung Utara.

Berkenaan dengan arus mudik Lebaran 2024 yang sebagian besar jalurnya menggunakan Jalan Nasional, BPJN Lampung telah melakukan pemetaan titik jalan rawan kemacetan dan rawan kecelakaan.

Baca Juga  Enam Kecamatan di Bandarlampung Hadapi Ancaman Banjir

“Selain memetakan titik rawan bencana di jalan nasional, kami juga telah melakukan pemetaan untuk titik yang rawan kecelakaan serta kemacetan,” kata Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia sebagaimana dipetik dari laman Ant, Rabu (3/4/2024).

Jumlah titik jalan nasional yang rawan kecelakaan, terang Susan, terdata ada sebanyak lima lokasi. Sedangkan rawan kemacetan, kata dia, terdapat di 32 titik.

“Untuk titik rawan kecelakaan yang berada di jalan nasional ada di Simpang Sukadana kilometer 205+800, Tanjakan Pancong kilometer 90+600, ruas jalan Way Galih-Bergen atau yang dikenal sebagai tanjakan PJR,” katanya.

Sedangkan titik rawan kecelakaan, ada di Tanjakan Tarahan dan ruas Bengkunan – Sanggi atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan Tanjakan Sedayu.

“Untuk lokasi rawan kemacetan di Jalan Nasional, sebanyak 32 titik tersebar di sejumlah daerah. Di antaranya, Pasar Unit II Tulangbawang (ruas Pematang Panggang – Simpang Bujung Tenuk, Simpang Tiga Terbanggi Besar),” sebutnya.

Kemudian, di Pasar Way Jepang, Pasar Pematang Pasir, Pasar Bakauheni kilometer 86+300 (ketiganya di perbatasan Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Simpang Bakauheni).

Selanjutnya, exit tol Terbanggi Besar, Pasar Bandar Jaya, exit tol Gunung Sugih kilometer 60+700, Jembatan Way Seputih (Terbanggi Besar – Tegineneng, kilometer 52+200 Kota Metro dan Simpang Tegineneng (Tegineneng – Sukadana).

Lalu, Pasar Natar serta exit tol Natar di ruas Tegineneng – Simpang Tanjungkarang, Tanjakan PJR Sutami, lampu merah Kota Agung, Pasar Pringsewu dan Pasar Gading Rejo (Rantau Tijang – Gedong Tataan).

Baca Juga  Strategi Hemat Ganjar Perbaiki Jalan Lampung

Berikutnya, Pasar Krui, Simpang Gunung Kemala, Pasar Liwa, Pasar Sekincau, Pasar Pajar Bulan, Pasar Bukit Kemuning, Pasar Baradatu, Simpang Empat perbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Tugu Payan Mas Kotabumi, lampu merah Kebon Empat Kotabumi, Simpang Tugu Cokelat, Jembatan Gedong Tataan, Jalan Kartini, Jalan Teuku Umar, Jalan ZA Pagaralam, dan Pasar Panjang yang ada di Kota Bandarlampung.

Rawan Bencana

BPJN Lampung juga meminta kepada para pemudik yang akan menggunakan Jalan Nasional di wilayah Lampung pada 41 titik. “Ada beberapa ruas di Jalan Nasional yang harus di waspadai para pemudik,” ingat Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia.

Berdasarkan pemetaan, 41 titik jalan rawan bencana tersebut terdiri dari sebanyak 13 titik rawan bencana banjir dan 28 titik rawan bencana longsor. Untuk ruas jalan rawan banjir, terdapat di Simpang Bujung Tenuk – batas Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur.

Kemudian, Simpang Bujung Tenuk – Terbanggi Besar (KM-91 Desa Gunung Batin, KM-107+800 dan KM-109+300). Ruas 15 Simpang Tanjungkarang -Tegineneng juga mesti diwaspadai, terutama di Jembatan Way Kandis KM-12+850, Pom Bensin Pemanggilan Kecamatan Natar KM-19+350, KM-24+650 depan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).

Lalu, KM-15+500 sekitar area Polsek Kedaton, KM-22+300 dekat Perubahan Sukabumi Indah Bandarlampung, Simpang Tanjungkarang – Teluk Ambon (KM-24+600 dan KM-26+700 Kelurahan Ketapang Kuala Panjang), Simpang Tiga Teluk Ambon – kilometer 10 Panjang, KM-10 Panjang – batas Kota Bandarlampung, dan KM-125 sebelum tanjakan Sedayu.(*)

Pos terkait