Nama bupati sempat disebut oleh mantan Kepala Dinas SDABMBK Lampura, dalam kegiatan anggaran proyek di instansi itu. Sayangnya, para pihak tersebut kini enggan menanggapi, apa saja permainan dimaksud
Kotabumi – Nyanyian mantan Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDA BMBK) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tentang adanya peran bupati dalam pusaran dana proyek di instansi itu, berakhir adem ayem.
Baik mantan Kadis SDABMBK, Kadarsyah maupun Bupati Lampura Budi Utomo sama-sama enggan bersuara. Padahal, beberapa hari lalu, Kadarsyah dalam acara jumpa pers sempat menyebut nama bupati dalam kegiatan dana proyek di Dinas SDABMBK Lampura.
Bahkan, Kadarsyah juga sempat menyampaikan jika ‘permainan’ dana proyek tersebut untuk membayar utang Bupati Budi Utomo . Yakni, Rp65 miliar pada proyek pembangunan infrastruktur di Lampura.
Sayangnya, Bupati Lampura Budi Utomo bdelum bisa diwawancarai menyikapi permasalahan ini. Informasinya, Budi Utomo salama beberapa hari ini sedang sakit.
“Bukan menghindar, tapi beberapa hari ini beliau (Budi Utomo) sakit terbaring di kamar. Kalau dia (Bupati) ada kegiatan di luar atau pas Paripurna di DPRD silahkan saja langsung dikonfirmasi,” ungkap salah seorang sumber di lingkungan Pemkab Lampura, Sabtu (25/11) kemarin.
Akan halnya mantan Kadis SDABMBK Lampura, Kadarsyah. Hingga berita ini dilansir pun, orang bersangkutan tidak lagi bisa dihubungi wartawan. Apakah benar ada ‘barter’ proyek dengan utang yang disebut-sebut tersebut, hingga kini pun belum diperoleh kejelasan tentang informasi itu.
Namun begitu, patut menjadi catatan bagi aparat penegak hukum di Lampura, untuk menindaklajuti informasi ini. Terlebih, ungkapan itu disampaikan pada acara konferensi pers di hadapan sejumlah waerawan.(*)