BANDAR LAMPUNG – Satu pasien gagal ginjal akut di Lampung masih menjalani perawatan di RSUD Abdul Moeloek, Kota Bandar Lampung.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reinana melaporkan kondisi satu pasien itu stabil.
Reihana menjelaskan, pihaknya terus memantau dan mendiagnosa penyakit gagal ginjal akut yang diderita pasien dengan perawatan maksimal yang dimiliki rumah sakit.
Ia membenarkan, kemarin ada satu pasien yang masuk. Semula diduga mengalami gagal ginjal akut, namun setelah dilakukan terapi, pasien dapat mengeluarkan urine.
Terhadap pasien itu, jelas Reihana, tidak dapat dimajukan dalam AKI. Dengan demikian status perkembangan gagal ginjal akut di Lampung tercatat dua kasus.
Pasien pertama dinyatakan meninggal dunia dan satu kasus masih dalam penanganan intensif.
“Satu pasien masih ditangani dan dilakukan tindakan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis karena belum bisa mengeluarkan urine,” ujarnya.
Sementara kasus yang datang terakhir dinyatakan hanya dehidrasi belum mengarah ke gagal ginjal akut.
Terkait obat antidotum dari Kemenkes, Reihana menjelaskan masih dalam proses distribusi.
“Masih proses pengiriman, kita tunggu saja, sebentar lagi datang,” katanya.
Sambil menunggu kedatangan obat antidotum tersebut, Reihana memastikan pihaknya akan memberikan pelayanan dan perawatan maksimal kepada pasien.
Diketahui, untuk mempercepat penanganan gagal ginjal akut pada anak Kementerian Kesehatan RI mendatangkan 200 vial obat Fomepizole injeksi ke Indonesia untuk memulihkan kesehatan 69 pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI).(*/IWA)