PAC Ansor Blambangan Umpu Nilai Camat Achmad Syapari Berhasil Rangkul Pemuda Bangun Daerah
Waykanan – Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Blambangan Umpu Verry Sanjaya mengapresiasi kinerja Camat Blambangan Umpu Achmad Syapari yang dinilai berhasil merangkul semua stakeholder kepemudaan dalam pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan Verry Sanjaya seusai mengikuti kegiatan apel dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Pancasila di halaman kecamatan setempat.
Dalam kesempatan tersebut Verry Sanjaya juga mengharapkan dukungan dan arahan Camat Blambangan Umpu Achmad Syapari, karena dalam waktu dekat PAC Ansor akan mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar Ansor Kabupaten Way Kanan.
“Acara tersebut insya allah akan dilaksanakan dari tanggal 9 – 11 Juni mendatang, dengan mengambil lokasi di Gedung Serba Guna Kampung Sangkaran Bhakti,”ujar Verry.
Bertindak selaku inspektur upacara Camat Blambangan Umpu Achmad Syapari, S.Ag dengan dihadiri para ASN Kecamatan Blambangan Umpu, Puskesmas, Kelurahan, BPK Kampung, Pendamping PKH, Pendamping Lokal Desa, PAC Ansor Blambangan Umpu, serta siswa-siswi dari SMAN dan SMPN Blambangan Umpu.
Dalam amanatnya Camat Blambangan Umpu Acmad Syapari, S.Ag.,M.Si membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo bahwa Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh lr. Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
Adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa lndonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman.
Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan, serta golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah bhineka tunggal ika kita, Indonesia.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami tantangan. Kebhinekaan kita selalu diuji. Ada pandangan dan tindakan yang selalu mengancamnya. Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila.
Dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita.
Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, para ustadz, para pendeta, para pastor, para biksu, para pedanda, para pendidik, para budayawan dan pelaku seni, para pelaku media, dan jajaran pemerintahan, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila
( Med )