Bandarlampung – Pembangunan Hotel Yello yang berlokasi di jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung Kecamatan Tanjungkarang Pusat (TKP) dikeluhkan masyarakat sekitar.
Pasalnya pembangunan hotel itu dinilai akan menutup jalan akses rumah warga. Selain itu masyarakat sekitar menduga adanya keberpihakan pamong terhadap pembangunan hotel tersebut.
Imam warga sekitar menuturkan, pihak kelurahan maupun kecamatan seakan berpihak kepada pembangunan hotel.
“Kemarin itu sempat ada obrolan bersama para pamong, namun lurah maupun camat seperti berpihak kepada pengambang mas, kami hanya minta jalan dikembalikan” kata Imam, Kamis (28/12/2023).
Plt Camat TKP Dedi S, saat dikonfirmasi di kantornya membantah tuduhan bahwa dirinya berpihak terhadap pengembang.
“Kami sebagai pihak netral tidak memihak sana-sini, soal penutupan jalan kami hanya melihat dari fakta yang ada di lapangan,” ungkapnya.
Dedi menambahkan, bahwa persoalan tersebut bukanlah penutupan jalan, namun pembatasan jalan sesuai dengan lahan yang disepakati.
“Untuk jalan yang dipasangi beton tersebut, itu lebar jalan hanya 110 cm yang dihibahkan, namun karena ada garasi punya warga jadi jalan tersebut diperlebar, sekarang ya dikembalikan kepada lebar jalan yang dihibahkan pemilik tanah,” tambahnya.
Menurutnya, jika masyarakat meminta untuk jalan tersebut dikembalikan seperti semula perlu didiskusikan lebih lanjut kepada kedua belah pihak.
“Kedepannya akan kami coba panggil untuk dimusyawarahkan agar mendapat win-win solusi,” tambah Dedi.
Diketahui sebelumnya, pembangunan Hotel di Jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung yang dibangun sejak 2022 membuat masyarakat sekitar resah.
Pasalnya ada wacana untuk menutup jalan pada samping bangunan hotel tersebut dan akan dialihkan ke alternatif lain yang akan memotong tanah masyarakat sekitar untuk dibuatkan jalan.(Alb)