Pesawaran – Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Bappeda dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memaparkan capaian program penurunan stunting di Rakor TPPS Provinsi Lampung, Rabu (6/11/24). Rakor yang digelar daring ini melibatkan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI serta TPPS dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional, dengan target prevalensi stunting sebesar 14% pada 2024 sesuai RPJMN 2020-2024. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Provinsi Lampung turun menjadi 14,9% dari 15,2% pada 2022, menempatkan Lampung di posisi keempat terendah dari 38 provinsi.
Di Kabupaten Pesawaran, prevalensi stunting mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan SKI 2023, angka stunting di Pesawaran tercatat 10%, turun dari 25,1% pada 2022. Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Pesawaran, Rahmadhoni, menyatakan berbagai program penanganan terus diperkuat untuk mempercepat penurunan stunting.
Sebagai langkah lanjut, Bappeda menetapkan 12 desa di 6 kecamatan sebagai locus prioritas penurunan stunting 2025. Upaya lainnya meliputi peningkatan kapasitas pemantauan dan pendampingan, intervensi berkelanjutan bagi sasaran berisiko, serta pemanfaatan dana desa untuk penanganan yang tepat sasaran.
“Kami juga membentuk Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk mendukung intervensi stunting dengan bantuan dari berbagai pihak,” ujar Rahmadhoni.
(Maung)