BANDAR LAMPUNG – Angka stunting di Provinsi Lampung turun hingga tiga poin, meski dinilai masih tinggi dan masih perlu ditangani lebih serius.
Angka stunting di Provinsi Lampung pada 2022 tercatat 15,5 persen dari 18,8 persen pada 2021. Angka itu, tentu saja masih mencemaskan mengingat perkembangan situasi perekonomian global pada 2023 yang diprediksi mengalami krisis.
Namun demikian, upaya keras Pemprov Lampung yang berhasil menurunkan angka stunting pada 2022 patut diapresiasi, bahkan didorong untuk terus memaksimalkan upaya pencegahan dengan pemenuhan nutrisi dan jaminan layanan kesehatan/sosial yang memadai.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Mulyadi Irsan mengatakan Lampung menempati urutan kedua sebagai provinsi terbaik dengan angka terkecil stunting. Sebelumnya Lampung masuk lima besar
Dengan nilai terbaik kedua tersebut, Pemprov Lampung akan semakin mengencangkan tali pinggang guna berkolaborasi bersama pemerintah kabupaten/kota guna menekan angka stunting.
“Keberhasilan itu karena dorongan dari Gubernur Arinal Djunaidi dengan stakeholder terkait,” ujar dia.
Diketahui, untuk menekan stunting, Pemprov Lampung tela melakukan intervensi perilaku mulai dari memastikan gizi yang dikonsumsi ibu hamil pada 1.000 hari pertama.
Pemprov juga telah melakukan pemetaan dengan baik dengan melakukan Studi Survei Gizi yang menempatkan lima kabupaten, yakni Tanggamus, Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Utara, dan Tulangbawang Barat sebagai daerah prioritas penanganan stunting.(*/IWA)