BANDAR LAMPUNG – Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2022 tidak menggembirakan, bahkan tak mampu menembus 1 persen.
Dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, dilaporkan bahwa ekonomi Provinsi Lampung tumbuh 0,84 persen dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan II (q-to-q).
Pertumbuhan ekonomi Lampung di bawah 1 persen itu terseok-seok di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, dimana pada periode yang sama tercatat 1,81 persen.
Keterpurukan pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III tahun ini terlalu ‘sempurna’.
Disebut sebagai keterpurukan ‘sempurna’ lantaran pertumbuhan ekonomi daerah ini juga terseok untuk dua perhitungan perbandingan lainnya.
Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 Lampung dibanding periode yang sama tahun 2022 (y-to-y) hanya 3,91 persen, sedangkan nasional 5,72 persen.
Sementara, ekonomi Provinsi Lampung Triwulan I s.d. III-2022 tercatat 4,02 persen (c-to-c), juga di bawah angka nasional sebesar 5,40 persen.
Namun demikian, BPS Lampung menyimpulkan momentum pemulihan ekonomi Lampung masih terus terjaga.
Menurut BPS, secara q-to-q, pertumbuhan ekonomi Triwulan 3-2022 sejalan dengan pola pertumbuhan triwulanan yaitu Triwulan 3 selalu tumbuh positif dan lebih rendah dari Triwulan 2.
Dan secara y-on-y, menunjukkan kinerja ekonomi Triwulan 3-2022 sudah lebih baik. Hal ini menandakan pemulihan ekonomi yang berlangsung sejak Triwulan 2-2021 terus berlanjut dan semakin menguat.
Menurut Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani, pertumbuhan ekonomi Lampung sebagian didukung pertumbuhan pada bidang jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 6,86 persen.
Selain itu didukung oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh mencapai 6,83 persen serta transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 6,80 persen.
Lapangan usaha lainnya yang tumbuh adalah jasa lainnya serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masing-masing tumbuh sebesar 5,77 persen dan 4,75 persen.
“Sebaliknya terjadi kontraksi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontraksi sebesar 2,95 persen,” kata dia, Senin (7/11/2022).
Hal yang sama juga dialami lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 2,22 persen dibanding triwulan II-2022.
Kepala BPS Provinsi Lampung itu menambahkan perekonomian Provinsi Lampung berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp108, 279,90 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp66,946,97 triliun.(*/IWA)