BANDAR LAMPUNG – Karut marut tata kelola BUMD PT Wahana Raharja kian terkuak. Selain dikelola serampangan karena tidak punya struktur organisasi yang jelas, pembayaran gaji karyawan perseroda tersebut sering terlambat.
Media ini memperoleh informasi mengejutkan, bahwa ternyata pembayaran gaji karyawan perseroda tersebut seringkali terlambat, bahkan hingga dua bulan.
Informasi tersebut disampaikan salah seorang karyawan PT Wahana Raharja kepada Haluan Lampung, Kamis (5/1/2023).
“Sering terlambat hingga dua bulan tidak gajian. Itu mulai terjadi sejak 2021. Kantor pun kini sepi karena banyak yang tidak masuk kantor,” katanya.
Sumber mengaku mencemaskan masa depan PT Wahana Raharja apakah bisa bertahan dengan kondisi pemburukan yang terus berlangsung sampai sekarang.
“Lihat saja, kantor ini tidak ada orang,” tegasnya.
Dia juga mengungkapkan, bisnis penjualan alat tulis kantor (ATK) sudah seret karena perseroda banyak kehilangan pelanggan.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi mitra dagang PT Wahana Raharja tidak lagi membeli ATK di perseroda milik Pemprov Lampung itu.
Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, bisnis penjualan ATK berjalan cukup baik karena OPD ‘diarahkan’ oleh gubernur untuk membeli berbagai kebutuhan Kantor di PT Wahana Raharja tersebut.
“Dulu banyak dinas-dinas yang beli ATK di sini, dari provinsi, kota, bahkan ada yang dari kabupaten. Sekarang sudah jarang yang beli, dulu itu barangkali karena ada imbauan langsung dari gubernur,” katanya.
Diketahui, PT. Wahana Raharja dahulu tak hanya menyediakan peralatan Kantor (ATK) saja, namun juga bergerak diberbagai sektor usaha seperti tambang pasir, semen, percetakan, bahkan penjualan beras. Namun saat ini hanya menyisakan bidang usaha penjualan Alat Tulis Kantor dan percetakan saja.
Haluan Lampung Group sempat menelusuri ke dalam kantor PT Wahana Raharja pada pukul 10.00 pagi. Kantor tak ada orang, lengang tak ada aktifitas apa pun.
Saat dikonfirmasi terkait temuan ini, Komisaris PT Wahana Raharja, Elvira tidak bisa dihubungi. (ALB)