Temuan lapangan Komisi III DPRD Kabupaten Lampung Tengah seputar dugaan pemotongan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pembangunan jembatan pada 26 titik, kini tak lagi terdengar.
Gunungsugih – Pertengahan Bulan Desember 2023 lalu sempat muncul ‘isu miring’ tentang adanya dugaan pemotongan anggaran pembangunan jembatan pada 26 titik melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Tengah.
Informasinya, sinyalemen itu muncul atas temuan Komisi III DPRD. Bahkan, dugaan ‘potong bebek angsa’ ini telah pula didengar oleh Kepala Inspektorat Lampung Tengah, Adi Sriono.
Namun, pihak Inspektorat belum bersedia menindak lanjuti informasi ini. Alasannya, belum ada laporan resmi yang masuk.
Terlepas dari benar tidaknya dugaan pemotongan anggaran 26 titik pembangunan jembatan di Kabupaten Lampung Tengah tersebut, yang jelas sejumlah jembatan desa yang ada di daerah ini ambruk saat hujan mengguyur, Minggu (7/1/2024) hingga Senin (8/1/2024).
Pada Minggu kemarin, setidaknya ada dua jembatan penghubung antardesa rusak parah, lantaran luapan air hujan.
Belum ada penelitian lebih lanjut dari instansi terkait, apakah kerusakan jembatan murni karena luapan air hujan, atau kualitas bangunan jembatan yang tidak maksimal.
Pastinya, kerusakan jembatan menyebabkan aktivitas masyarakat terhambat.
Kepala BPBD Kabupaten Lampung Tengah, Makmuri membenarkan kerusakan jembatan itu.
“Ya, ada dua jembatan yang rusak terdampak banjir. Satu di Kampung Gilih Karang Jati, Kecamatan Selagai Lingga. Ruas jalan tersebut terhubung dengan dengan Kabupaten Lampung Utara,” kata Makmuri, Senin (8/1/2024).
Untuk mengantisipasi kesulitan mobilisasi barang dan orang, kata dia, BPBD berupaya mendirikan jembatan darurat.
“Untuk jembatan ambrol yang menghubungkan Kampung Bandarsakti dan Tanjung Anom, Kecamatan Terusan Nunyai, masih dalam proses koordinasi dengan dinas terkait,” ucapnya.
Sebelumnya, Jembatan Way Pengubuan di Kecamatan Terbanggi, Kabupaten Lampung Tengah, juga sempat patah hingga sulit dilalui kendaraan roda empat.
Pihak Dinas PU Lampung turun tangan memperbaikinya, dan hingga kini sudah kembali normal.
Akan halnya Jembatan Komering di Lampung Tengah. Pondasi jembatan sempat ambles, hingga mengganggu keseluruhan struktur bangunan jembatan.
Namun sekarang, kondisi jembatan sudah kembali normal.(*)