Krui – Urung mancing lantaran arus sungai Way Laay tiba-tiba meninggi, Hermansyah (17) bersama kedua rekannya, memutuskan kembali pulang.
Namun, saat Hermansyah tengah melompat menapaki bebatuan sungai, kakinya terpeleset dan jatuh.
Tubuhnya langsung terseret arus. Kedua rekannya tak lagi mampu menolong, hingga tubuh warga Pekon Penengahan, Kecamatan Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) itu pun hilang ditelan gumpalan arus deras.
Informasi yang diperoleh, peristiwa ini terjadi Senin (6/5/2024), sekitar pukul 17.00 Wib. Hingga menjelang malam, kedua rekan korban dibantu belasan warga sekitar berusaha terus mencarinya, namun belum berhasil ditemukan.
“Ya, korban bernama Hermansyah. Warga kami juga. Masih sekolah di SMK,” kata Miftah Farid, salah seorang Peratin Pekon Penengahan, Senin (6/5/2024).
Diakuinya, arus Sungai Way Laay memang tiba-tiba saja tinggi (banjir). Air cukup besar. karena itu pula, korban bersama kedua rekannya memutuskan urung memancing di lokasi tersebut. Namun nahas, korban terpelesat dan jatuh.
“Belum ditemukan. Masih terus dicari,” ucap Miftah pula.
Terpisah, Kepala BPBD Pesibar, Imam Habibudin membenarkan jika pihaknya telah menerima kabar kejadian tersebut.
“Satu orang warga Pekon Penengahan hanyut terseret banjir bandang Way Laay,” katanya.
Dijelaskan, korban bersama dua rekannya mancing di seberang bendungan sungai Way Laay, kemudian terjadi banjir.
“Melihat debut air meningkat, ketiganya langsung menyeberang untuk pulang. Namun bajir semakin membesar, sehingga korban hanyut terseret arus,” ungkapnya.(*)