Siswi SMAN 1 Kotabumi Alami Perundungan dari Teman dan Oknum Guru BK

Lampung Utara – Seorang siswi kelas XI.4 SMAN 1 Kotabumi berinisial PA diduga menjadi korban perundungan atau bullying setelah dituduh mencuri uang milik teman sekelasnya sebesar Rp350 ribu. Bahkan, dugaan tekanan tidak hanya datang dari teman-teman sekelas, tapi juga dari oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut.

Kakak kandung PA, Helmi (30), mengungkapkan bahwa adiknya memberanikan diri bercerita kepadanya melalui pesan WhatsApp pada malam hari usai kejadian. Menurut Helmi, PA merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak sekolah hanya karena rekaman CCTV menunjukkan dirinya berada di sekitar lokasi kejadian.

“Adik saya hanya tampak dari CCTV sedang mengintip lewat jendela, tapi kemudian langsung disudutkan dan diminta mengaku mencuri serta mengganti uang tersebut. Ini sudah sangat keterlaluan. Masa kita tidak mencuri, tapi dipaksa mengaku?” tegas Helmi kepada wartawan.

Baca Juga  Warga Way Kanan Tewas Keracunan Gas saat Kuras Sumur

Ia juga menyayangkan sikap oknum guru BK yang dinilai tidak mencerminkan fungsi pembimbingan dan justru memberi tekanan secara psikis kepada adiknya.

“Adik saya ditekan untuk mengaku dengan ancaman akan diberi poin pelanggaran jika tidak mengakui. Bahkan ada kalimat dari guru BK yang bilang rekaman CCTV cukup mereka saja yang tahu. Ini bisa berdampak serius bagi mental dan kesehatan anak,” lanjut Helmi.

Ia meminta Dinas Pendidikan Provinsi Lampung maupun Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV segera turun tangan dan memberi teguran keras kepada pihak sekolah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas mengarahkan wartawan untuk berbicara langsung dengan pihak BK. Di ruang BK, salah satu guru, Ibu Mista, membenarkan adanya laporan kehilangan uang dari siswa.

Baca Juga  Uang Proyek 2022 Nyangkut, Puluhan Kontraktor Nglurug Rumah Bupati Lampura

“Benar, kami menerima laporan dari siswa yang kehilangan uang sebesar Rp350 ribu. Kami menanyakan kepada seluruh siswa di kelas, termasuk PA. Kami beberapa kali bertanya kepada PA karena jawabannya berbeda dari teman-temannya. Apalagi dari CCTV terlihat PA berada di sekitar jendela saat kejadian,” ujar Ibu Mista.

Namun, terkait tudingan tekanan kepada PA, para guru BK membantah telah melakukan tindakan intimidasi ataupun memaksa siswi tersebut mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.

Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berupaya menghubungi Kepala SMAN 1 Kotabumi dan pihak KCD Wilayah IV untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

(Red)

Pos terkait