BANDAR LAMPUNG – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 8 Bandar Lampung menggelar final projek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Senin (10/10/2022).
Kepala SMAN 8 Bandar Lampung, Neng Rosiyati, mengatakan, potensi siswa-siswi SMAN 8 Bandar Lampung ditampilkan dalam tiga projek final dari hasil karya IKM.
“Dalam kegiatan ini, ada tiga projek yang ditampilkan dari hasil IKM yang telah diikuti para siswa kelas 10. Pertama suara demokrasi dengan pemilihan ketua osis, kedua ecoenzyme dan yang ketiga kewirausahaan,” terangnya.
Ia menjelaskan, pada pemilihan ketua OSIS dengan projek suara demokrasi dimana para siswa diberikan edukasi dan dilatih dalam sistem berdemokrasi.
“Dalam pemilihan ada 8 calon ketua OSIS, prosesnya hampir sama dengan pemilihan umum (pemilu), siswa mendatangi TPS, mengisi absensi, masuk ke bilik suara dan kemudian mencoblos, hingga menyelupkan jari kelingking ke tinta usai memasukkan surat suara di kotak,” jelasnya.
Kemudian, pada unjuk karya ecoenzyme ditampilkan beberapa produk olahan dari limbah organik seperti kulit dan sisa buah-buahan, potongan sayur yang di olah menjadi hand sanitizer, hand soap dan pupuk cair.
“Ketiga produk olahan dari limbah organik menjadi ecoenzyme tersebut, semuanya merupakan hasil karya siswa SMAN 8 Bandar Lampung. Namun dalam proses pembuatan, para siswa didampingi oleh guru pembimbingnya,” ujarnya.
Lalu, yang ketiga tidak kalah meriah dan paling diminati oleh para siswa, ialah unjuk hasil karya kewirausahaan siswa.
“Unjuk karya siswa kewirausahaan IKM ini untuk menunjang siswa dalam dunia usaha, dimana mereka dilatih mulai dari merancang ide, mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, memasarkan, hingga menjadi kasir guna menampung pembayaran dari penjualan,” ucapnya.
Ia berharap, dengan diikuti tahapan IKM dari awal perencanaan hingga ditampilkannya hasil karya pada final projek, dapat menunjang siswa dalam program pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila.
“Kurikulum merdeka utamanya adalah pencapaian hasil belajar secara konkret yaitu dengan pencapaian pengetahuan perilaku, kemampuan, dan hasil. Selain itu, siswa mempunyai keterampilan yang dapat menunjang pada kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.
Perlu diketahui, pada pemilihan ketua OSIS di yang biasanya hanya diawasi warga sekolah, pada pemilihan di SMAN 8 Bandar Lampung, diawasi langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung yang diwakili oleh Kasubbag Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Apid Heri Herlambang.
Dalam hal ini, KPU Lampung juga memberikan pemahaman sekaligus informasi tentang tahapan pemilihan umum.(NCA)