BANDAR LAMPUNG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Eka Apriana, langsung menyikapi persoalan tabungan pensiunan guru yang belum dicairkan oleh Koperasi Betik Gawi.
Eka Apriana mengatakan, Koperasi Betik Gawi harus secara cepat menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kepengurusan Koperasi Betik Gawi harus menyelesaikan secara cepat membayar hak-hak pensiunan guru SD itu,” ucapnya, Selasa (18/10/2022).
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak ada hubungan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
“Koperasi itu kan mempunyai AD dan ART sendiri, jadi murni permasalahan koperasi tersebut, tidak ada kaitannya dengan pemerintah,” kata dia.
Namun, Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung akan tetap menyikapinya dikarenakan pengurus Koperasi Betik Gawi masih beranggota para guru.
“Kami tidak bisa terlalu dalam untuk hal ini, tapi para guru ini di bawah naungan dinas pendidikan, maka akan kami sikapi dengan bijaksana,” ujarnya.
Eka berharap, dengan ada ya permasalahan ini menjadikan pembelajaran untuk membangun dunia pendidikan agar lebih baik lagi.
“Dari persoalan ini mereka dapat berbenah serta langkah untuk mencari jalan penyelesaian,” harapnya.
Sementara, Ketua Koperasi Betik Gawi, Joko Purwanto, menyebut, persoalan dana pensiunan guru ini dikarenakan di tahun 2021 dan 2022 masuk puncak masa pensiun.
“Tahun sebelumnya kita lancar, ini luar biasa ada 300 lebih yang pensiun,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sejatinya pensiunan guru SD sebagian sudah terbayarkan hampir 50 persen.
Kendati demikian, pengurus Koperasi Betik Gawi akan tetap membentuk tim untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Kami sudah buat tim 11, dengan pengurus lama dari pengurus 2012, 2015 dan 2018 dikumpulkan mencari sumber dana yang didapatkan untuk mencarikan solusinya,” kata dia.(NCA)