Solar Langka di Bandarlampung

Solar Langka di Bandarlampung
Solar Langka di Bandarlampung. Foto Ilustrasi

Bandarlampung – Klaim pihak Pertamina bahwa pasokan solar di Bandarlampung normal, ternyata tidak berlaku di lapangan. Sebab, antrean panjang kendaraan hampir terjadi di semua SPBU, utamanya di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lampung.

Muncul dugaan, stock BBM subsidi jenis solar di Wilayah Lampung tidak cukup memenuhi kebutuhan. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan transportir darat saja, pasokan solar untuk keperluan nelayan Teluk Lampung pun, khususnya TPI Lempasing, mengalami nasib sama.

Bacaan Lainnya

Informasi yang diperoleh dari dari salah seorang petugas SPBU di Telukbetung, Bandarlampung, memasuki sekitar pukul 19.00 Wib semalam, solar sudah habis terjual.

Baca Juga  PPKM Resmi Dicabut, Kadiskes Reihana Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Pengakuan sama juga disampaikan petugas SPBU lain di kawasan Way Halim Bandarlampung dan Rajabasa. “Tinggal sedikit, mas,” kata petugasnya.

Sementara di SPBU Rajabasa tampak antrean truk hingga lebih dari 100 meter. Kondisi itu membuat sopir membutuhkan waktu berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar solar.

Antrean kendaraan truck maupun mobil pribadi, juga terjadi pada beberapa SPBU lain di Jalinsum Panjang – Rajabasa. Tidak diketahui pasti, apakah ini akan terjadi hingga waktu yang cukup lama atau hanya sementara saja.

Namun, informasi lain yang diperolah, kondisi kelangkaan ini terjadi sudah sebulan terakhir.

Supir Mengeluh

Sejumlah supir truck yang ditemui wartawan di sepanjang Jalinsum Bandarlampung, Selasa (21/11/2023), mengeluhkan kelangkaan solar ini.

Baca Juga  Truk Mulai Serbu SPBU Dalam Kota Bandarlampung

“Sebenarnya masih bisa dibeli. Tapi, kami harus ngantre lama di SPBU untuk bisa memperolehnya,” keluh Manurung, salah seorang pengendara truck.

Dia menceritakan, panjangnya barisan kendaraan hingga membutuhkan waktu dua jam lebih untuk bisa mengisi BBM. Bahkan, di salah satu SPBU kawasan Sukarame, kemarin malam, antrean truck sampai melebar hingga ke jalan raya.

Hal ini pula yang membuat para supir truck mengeluh. Terutama para pengendara yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa, maupun mereka yang ingin melanjutkan perjalanan ke Sumatera Selatan dan Bengkulu.(*)

Pos terkait