Surplus Beras dan Gula Pasir, tapi Harga Mahal

Surplus Beras dan Gula Pasir, tapi Harga Mahal
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didamping Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam kegiatan Ekon Goes to Campus. Foto Istimewa

Bandarlampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengklaim daerah ini surplus beras, bawang merah, hingga gula pasir. Klaim ini juga yang ‘diaminkan’ oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Lampung, Senin (11/12/2023).

Bahkan, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar ini menaruh perhatian khusus terhadap Provinsi Lampung, sebagai lumbung pangan nasional. Kabarnya, perhatian tersebut dilatarbelakangi data Pemprov Lampung atas ketersediaan pangan di daerah ini.

Bacaan Lainnya

Pemprov mengklaim, ketersediaan pangan tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, bahkan Lampung mengalami surplus beberapa komoditas. Seperti beras, bawang merah, kedelai, dan gula pasir.

Letersediaan beras sebanyak 1,1 juta ton pada periode Oktober-Desember 2023. Sementara kebutuhan masyarakat 232.806 ton, atau surplus 966.499 ton. Bawang merah juga begitu. Ketersediaan bawang merah sebanyak 8.442 ton, sedangkan kebutuhan masyarakat 8.299 ton, surplus 143 ton.

Baca Juga  Harga Gula Pasir Sudah Diatas HET, Kemana UU Perlindungan Konsumen?

Akan halnya gula pasir, ketersediaan sebanyak 26.041 ton. Sementara kebutuhan masyarakat 25.589 ton, atau mengalami surplus sebanyak 452 ton. Kedelai juga surplus. Dengan ketersediaan 19.362 ton, kebutuhan masyarakat 14.766 ton atau surplus sebanyak 4.595 ton.

Dari empat komoditi yang dikalim surplus ini -beras, bawang merah, kedelai, dan gula pasir- justeru berbanding terbalik dengan kenyataannya. Sebab, kondisi di lapangan harga beras, bawang merah, kedelai, maupun gula pasir terjadi fluktuasi.

Bahkan, beras dan gula pasir sempat melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. “Lampung ini jadi daerah penyangga pangan untuk daerah di sekitarnya seperti Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Jadi ini sangat penting untuk terus dijaga agar pangan tetap tersedia,” ucap Airlangga Hartarto, Senin (11/12/2023).

Baca Juga  Gaji 20 Ribu PPPK di Bandarlampung Setara HonorerĀ 

Selain produktivitas produk pangan, seperti padi, Airlangga mengatakan, Lampung juga perlu tetap mempertahankan produktivitas hortikultura. “Tanaman hortikultura juga banyak tumbuh di daerah ini. Lampung harus menjaga produksinya demi menunjang produktivitas pertanian daerah,” imbuhnya.

Menjawab hal ini, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, Lampung terus menjaga produktivitas pertanian. Salah satunya dengan menerapkan Kartu Tani untuk membantu petani dalam mengusahakan lahan.

Pemerintah daerah pun, kata Gubernur, akan terus berupaya menjaga pertumbuhan perekonomian daerah melalui pelaksanaan hilirisasi produk pertanian.(*)

Pos terkait