Tanggamus – Tokoh adat Kecamatan Kelumbayan Barat, Muzani, Gelar Tumenggung Sangun Kakhai, mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut telah menyebabkan sejumlah kerusakan, termasuk ambrolnya jembatan penghubung antara Kelumbayan Induk dan Kelumbayan Barat.
Hujan deras sejak Jumat (10/01/25) sore hingga malam hari mengakibatkan luapan Sungai Way Limau Gandar di Pekon Marga Mulya, Kecamatan Kelumbayan Barat. Luapan air tersebut memutus akses satu-satunya jembatan yang menghubungkan Pekon Marga Mulya dengan Pekon Umbar. Putusnya jembatan ini berdampak besar bagi masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dan warga yang membutuhkan akses ke puskesmas.
Muzani mengingatkan warga di beberapa pekon, seperti Marga Mulya, Sidoharjo, dan Batu Patah, yang secara geografis berada di bantaran sungai dan perbukitan, untuk siaga terhadap potensi banjir bandang dan tanah longsor. “Saya mengimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak tidak bermain di sekitar bantaran sungai,” tegasnya.
Ia juga menyerukan kepada instansi terkait, mulai dari pemerintahan pekon, kecamatan, hingga pemerintah daerah, serta aparat kepolisian dan TNI, untuk terus memantau perkembangan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung sepekan ke depan.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera memperbaiki jembatan yang ambrol, karena ini merupakan akses vital bagi dua kecamatan,” ujar Muzani.
Kerusakan jembatan tersebut menambah daftar tantangan yang harus segera ditangani untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem terhadap aktivitas masyarakat di Kelumbayan Barat. (Ant/Bass)