Pesawaran – Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun sebelumnya berdampak luar biasa dan masih dirasakan hingga saat ini.
Demikian dikatakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona pada Upacara Bendera Bulanan dan Halal Bihalal di lingkup Pemerintah Kabupaten Pesawaran pada Rabu (17/4/24).
Bupati Dendi mengatakan pasca pandemi Covid – 19, sampai saat ini masih diperlukan adaptasi sehingga dibutuhkan solusi.
“Kita sadar, pasti ada kendala, hambatan dan lainnya, tapi kita juga tidak boleh berdiam diri. Kita harus tetap bergerak mencarikan solusi dan penyelesaiannya,” kata Dendi di Lapangan Pemkab Pesawaran.
Dirinya mengajak jajaranya untuk tetap optimis mampu melewati tantangan ini dan berharap kedepan akan lebih baik lagi.
“Kita harus optimis dan tetap bergerak mencarikan solusi serta penyelesaiannya. Yakinlah semua tantangan pasti dapat diselesaikan,” ucapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Pesawaran itu menyampaikan bahwa pihaknya tidak anti kritik dan menerima semua masukan serta saran maupun kritik dalam membangun Bumi Andan Jejama.
“Saran, masukan maupun kritik yang disampaikan, kami terus menerima dan berterima kasih. Semua itu adalah untuk perubahan Kabupaten Pesawaran agar lebih baik lagi,” kata dia.
Lebih lanjut, Dirinya mengajak menjadikan Syawal ini menjadi momentum titik awal untuk bertransformasi menuju pribadi yang bersih pikiran, perkataan dan perbuatan.
“Selain itu, Halal Bi Halal ini semoga menguatkan kembali ikatan tali silaturahim dan juga ikatan persaudaraan yang selalu mengendur dan melemah akibat menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing,” lanjutnya.
Pria yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung juga mengajak untuk saling memaafkan.
“Walaupun pasti ada di antara kita yang sudah melakukannya sejak lebaran kemarin, namun tak ada ruginya kita mengulang kembali berikrar untuk saling memaafkan semua kesalahan dan mungkin kekhilafan yang pernah kita lakukan,” katanya lagi.
Dirinya pun berharap agar momentum ini juga bisa menjadi evaluasi untuk diri sendiri, guna meningkatkan kinerja secara profesional dan proporsional.
“Selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta selalu berpegang teguh pada aturan perundang – undangan,” pungkasnya.(*/Mds)
