Lampung Selatan – Menindaklanjuti laporan Dewan Rakyat Lampung (DRL) atas pelepasan tanah hutan kawasan register 40, Tim Staf kepresidenan mengunjungi Desa Kertosari, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan.
Pertemuan tersebut bertujuan melakukan verifikasi lapangan atas persoalan yang dilaporkan DRL tempo hari lalu di Istana Presiden.
Sekjen DRL Ahmad Subanrio, mengatakan Masyarakat yang hadir menyampaikan beberapa permohonan kepada Kantor Staf Presiden yang hadir diantaranya permohonan terkait pelepasan lahan pemukiman desa-desa yang masuk dalam kawasan hutan register 40.
“Seperti yang diketahui, di dalam register 40 terdapat 18 desa yang masuk dalam kawasan register 40. Selain menyampaikan permohonan itu, terdapat beberapa desa yang menyampaikan permasalahan mafia tanah yang marak di kawasan register 40,” ungkapnya, Selasa (05/12/2023).
Ahmad Suban Rio mengapresiasi respon cepat dari Kantor Staf Presiden terhadap laporan dan permohonan yang mereka ajukan.
“Saya dan juga masyarakat dari desa yang kami dampingi sangat antusias menyambut kedatangan KSP, kedatangan mereka merupakan respon dari permohonan yang kami ajukan pada tanggal 23 Oktober kemarin” ujarnya
Merespon laporan tersebut, perwakilan KSP, Mufti Makarimal Ahlaq, dari kedeputian V menyampaikan bahwa aspirasi dan permohonan yang disampaikan oleh masyarakat akan segera ditindak lanjuti.
“Setelah ini kami akan kembali ke Jakarta untuk segera melaporkan hasil temuan kami di lapangan serta akan membawa seluruh aspirasi dan permohonan yang sudah kami terima,” ungkapnya.
Setelah melakukan dialog dengan masyarakat, pihak KSP didampingi oleh Dewan Rakyat Lampung dan juga masyarakat melihat beberapa fasilitas umum yang terdapat di desa kertosari, Budilestari dan Malangsari.
Pertemuan itu dihadiri oleh masyarakat dari berbagai desa yang tersebar di tiga kecamatan besar yaitu Desa Kertosari, Desa Malangsari, kecamatan tanjung sari, Desa Budilestari, Desa Pancatungggal, Desa Jati Indah, Desa Jati baru, dari Kecamatan Tanjung Bintang, dan Desa Sinar Karya dari kecamatan Merbau Mataram.
Diketahui pada Verifikasi lapangan dihadiri oleh tiga kedeputian yaitu Mufti Makarimal Ahlaq dari Tenaga Ahli utama kedeputian V, Sahat M. Lumbanraja dari Tenaga Ahli Madya Kedeputian II, Fajrimei A. Gofar, dari Tenaga Ahli Madya kedeputian V, Mulki Shader, dari Tenaga Ahli kedeputian II, Hana Nabila, dari Tenaga terampil kedeputian IV, Doni Adhitia, dari Tenaga, terampil kedeputian IV, dan Mustika, dari Tenaga ahli madya kedeputian IV. (*)
